Page 184 - Sejarah Daerah Lampung
P. 184

165

          temyata banyak makan korban jiwa rakyat. Penyakit pes, malaria, di-
                                                           .          I
           sentri, kolera dan sebagainya banyak sekali makan korban jiwa.
               Kematian  yang terjadi  di  suatu  desa  beberapa  orang  dalam  satu ·
          hari  adalah  hal yang  biasa  sekali  terjadi.  Demikian  puia  orang  yang
           diiu~Sif'· Jepang  untuk  dijadikan  romusha  dengan  berbagai  tipu  m,us-

          lihat, misalnya akan dicarikan pek_erjaan  dan  lain-lain.  Di daerah Me-
          tro  umpamanya,  sebelum jaman  Jepang  daerah  transmigrasi  ini  ber-
          penduduk sekitar seratus sepul~ ribu jiwa. Kar~a kekejaman dijadi-
          kan  romusha  serta  macam-macam penyakit menular,  bahkan  ada  se-
           bagian  karena  kelaparan,  maka  di  akhir  pendudukan  Jepang  (men-
          jelang kemerdekaan  17-8-1945) penduduk tinggal tujuh puluh delapan
                   21
           ribu saja. >
               Sekitar  tiga  puluh  dua  .~ibu orang  hilang  karena  romuhsa,  me-

          ninggal ataupun menghindarkan diri dari kekejaman Jepang.
               Pengambilan  teriaga  romusha  ini  pada  umumnya  dari  kalangan
          petani di desa-desa. Hal ini akan sangat mempengaruhi tata perekono-
          mian di  pedesaan akibatnya ekonorni desa  semakin merosot proddks-i-
          nya karena tenaga petmii dipergunakan di tempat-tempat lain.  Pengera-
          han tenaga romusha ini juga membawa akibat bagi stnlktur sosial ke-
          masyarakatan, karena hampir setiap petani pria yang sehat diambil Je-
                                   22
          pang untuk diromushakan. >
               Dengan demikian baik susunan sosial masyarakat maupun situasi
          ekonomi baik nasional maupun di daerah ini,  menjadi sangat rusak ka-
           rena pendudukan militer Jepang.

           C. KEHIDUPAN:SENI BUDAYA

               Pada tahun  1867 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Depar-
          temen Pendidikan,  Agama dan  PerinduStrian. Departemen inilah yang
          menangani berdirinya sekolah-sekolah corak baru.  Antara tahun  1870
                          .                 '-
          - 1900 pemerintali ··aetanda ~an~rak membanglin · prasarana,  temiasuk
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189