Page 186 - Sejarah Daerah Lampung
P. 186
167
masing-masing di Tanjungkarang dan Menggala, kemudian sekolah
angka I sebanyak 16 buah dan sekolah angka II se.Danyak 114 buah.2:3>
Sedangkan Sekolah Menengah Negeri saat itu di Lampwig . bel~
mempunya1 Juga.
Dua rnacam Sekolah Dasar tadilah yang di atas merupakan per-
mulaan perkembangan persekolahan/pendidikan di Lampung. Tamat-
an-tarnatan sekolah .itulah yang pertarna-tama merupakan kelompok
kaum terdidik di daerah ini yang nantinya temyata ,merupakan modal
besar dalam perjuangan_bangsa, khususnya di Lampung sendiri.
Selama pendudukan Jepang pada dasamya ketiga Sekolah Dasar
-di atas dibiarkan saja. Aan tetapi praktis pelaksanaannya tidak lagi se-
lancar dahulu. Dalam pendidikan persekolahan ini Jepang berusaha
menanamkan bahasa Jepang. Walaupun tidak sekeras di Jawa. Bahasa
Jepang yang dikenal sebagai rajan yang rajin, tekun bekerja dan tak
kenal putus asa itu, sangat mengbargai terjaminnya kesehatan fisik.
Dari sebab itu, seperti halnya dilakukan di negeri Jepang 5endiri, maka
· Taiso juga ~akandi Lampung. Pelajar-p_elajar digerakkan ~
baris
-pelaksanaan gerak badan tadi. ~ berbaris sangat diintmsif-
kan, sedangkan kebiasaan untulc mmgbonnati KaiSar Jepang dan/at.au _
negeri matahari terbit diharuskan dengail cara memboogkokan badan
ke arah tanah air Jepang. Selain itu semua nampak besar pula pe.Qga-
ruh -Jepang kepada pemuda-pemuda kita, khususnya di bidaing ke-
trampilan bertemPur serta menggunakan senjata perq. lni dis8batf.
kan latihan-latihan oldi Jepang -diberikannya sendiri, yang nantinya .
merupalaµi "senjata makan tuan'' bagi Jepang itu sendiri.
Di lapangan kesenian, basil pene~ di LampUog menunjukkan
bahwa dalaJn masyarakat adat Lampung terdapat berbagai bmtuk b-·
~ yang cUkup bemilai dan dikmal secara lwis di ~ Janpu.
~gai ~ kesenian yang agak mmmjol .dm ISiag ....-plda
.
. . , , .. . . . . .