Page 143 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 143

berilmu. Lihatlah, betapa tidak koherennya pendapat mereka.
                 Tak padu. Tak bisa dipertanggungjawabkan. Ada yang bilang
                 bahwa  tujuannya  adalah  untuk  mencuri.  Tapi,  bagaimana
                 mungkin  melakukan  pencurian  dengan  menyamar  sebagai
                 harimau atau babi? Kan lebih mencolok jadinya? Justru malah
                 mudah tertangkap, bukan?
                     Parang  Jati  selalu  menjadi  pengimbang  sikap  sinis  dan
                 skeptisku  mengenai  kepercayaan  tradisional  begini.  “Kamu
                 jangan memakai kaca mata modern untuk menilai kepercaya­
                 an  tradisional,  dong,”  katanya.  Setiap  pertanyaan,  menurut
                 dia, mengandung suatu kerangka pikir. Pertanyaanku mengan­
                 dung  kerangka  pikir  modern.  “Salah  satu  ciri  kerangka  pikir
                 modern adalah azas manfaat,” katanya dengan nada sinis pada
                 istilah itu: azas manfaat. Istilah ini, “azas manfaat”, memang
                 sering dipakai orang sebagai dalih untuk sikap oportunis. Aku
                 sesungguhnya agak tersinggung. Tapi aku ingin mendengarkan
                 dia juga.
                     “Fungsionalitas,  istilah  lainnya.  Dalam  kerangka  pikir
                 modern, segala sesuatu harus berfungsi untuk tujuan tertentu.
                 Dan tujuan tertentu itu adalah keuntungan. Sebab, segala hal
                 itu  baik  jika  menguntungkan.  Segala  hal  itu  menguntungkan
                 jika baik. Yang mengecoh adalah, baik bagi siapa?
                     “Baik  bagi  manusia  belum  tentu  baik  bagi  alam  raya.
                 Sebab, yang dimaksud ‘manusia’ adalah ‘manusia sekarang saat
                 ini’. Bukan ‘manusia kelak kemudian hari’. Jika orang modern
                 bicara tentang manusia, maksudnya adalah diri sendiri. Tidak
                 pun mereka bicara tentang anak cucu mereka.
                     “Dalam hal ini, kamu adalah orang modern, yang berta­
                 nya  ‘untuk  apa  jadi  babi  ngepet?’  Orang  kampung,  yang  bi­
                 ngung antara kepercayaan tradisional dan modern menjawab,
                 tujuannya  untuk  mencuri.  Sesungguhnya  mereka  juga  tak
                 tahu untuk apa. Mereka jawab begitu, karena mencuri adalah
                 kegiatan yang memberi keuntungan untuk diri si pencuri. Tapi,


                                                                        133
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148