Page 180 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 180
Hantu Cekik
sesungguhnya aKulah yang paling berkepentingan menge
nai bangkit tidaknya Kabur bin Sasus. Kebangkitannya, jika
bisa dibuktikan, mengharuskan aku berganti agama. Menjadi
pemanjat suci. Ketidakbangkitannya, kalau bisa dibuktikan,
membuat aku terbebas dari kewajiban itu. Tapi tidak persis
begitu juga. Aku dan Parang Jati samasama tahu bahwa taruh
an mengenai kebangkitan itu terlalu guyonan. Sebelumnya,
sekali lagi, aku telah kalah angka dari Parang Jati. Dan aku ada
lah tipe satria. Aku menerima kalah dadu ini. Setidaknya, aku
akan mencoba menjadi pemanjat bersih, sampai Parang Jati
sendiri menjerit kapok. (Dan tugasku ke depan adalah mencari
cara agar ia menjerit kapok. ) Sementara ini, penasaranku
akan “kejadian” itu telah berdiri sendiri di luar kepentinganku.
Aku ingin tinggal di desa ini tiga empat hari lagi sekadar untuk
mencaricari informasi.
Aku agak heran bahwa Parang Jati tidak pernah menawari
aku untuk bermalam di rumahnya. Tepatnya, di rumah pakde
nya yang punya pengaruh di peta politik lokal. Biasanya, orang