Page 292 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 292

Durga






               pada  malam  iTu  Suhubudi  menanggap  wayang  di  alun­alun
               desa.  Samar­samar  Jati  mendengar  bahwa  acara  ini  adalah
               bagian dari ruwatan bumi yang diadakan secara cukup berani,
               lantaran  pertunjukannya  diadakan  di  malam  hari.  Ia  tidak
               memperhatikan  betul,  sebab  kelaminnya  masih  nyeri  setelah
               kulit khatannya disayat. Peristiwa itu juga meninggalkan sesua­
               tu yang dalam. Selain perih. Sebuah rasa yang sulit diperikan:
               rasa  agung  seperti  manusia  yang  lulus  ujian,  di  permukaan;
               serta rasa dizalimi oleh ujian yang diterapkan tanpa persetuju­
               an, di kedalaman. Ia merasa sedikit demam. Dilipatnya tangan
               rapat­rapat sambil ia bersila di antara orang­orang.
                   Dalang menayangkan lakon Betari Durga. Cahaya lampu
               blencong berayun kencang oleh angin yang tiba­tiba menderu
               dari laut Selatan. Api hampir lepas dari sumbu. Orang­orang
               berdesis tegang. Tapi Sang Dalang segera menguasai keadaan.
               Penonton  percaya  bahwa  Ki  Dalang  menangkap  api  yang
               sempat terbang.
                   Betari Durga hadir di sana.
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297