Page 307 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 307

yang  ia  peroleh.  Atau  yang  ia  kira  ia  peroleh—demikian  aku
                 harus mengatakannya dengan kecenderungan skeptisku. Deret
                 bilangan itu, dalam bahasa Jawa rendahan, adalah ini: ji, ro,
                 lu, pat, mo, nem, tu, wu, nga, luh, las, sin, hu. Semua nama itu
                 bisa dilacak ke asal bahasa Jawanya, kecuali bilangan di urutan
                 13  dalam  sistem  kita.  Pada  urutan  keduabelas,  ia  menamai
                 bilangan itu sin. Barangkali dari kata lusin. Tapi, pada urutan
                 ketigabelas, ia namai itu hu. Dari mana asalnya, aku tak tahu.
                     Aku berdebar­debar mendengar keterangan ini. Aku ingin
                 bertanya apakah hu apakah fu? Tapi Marja ada di sebelahku.
                     Sejak  hari  itu,  yakni  tigabelas  tahun  silam,  Suhubudi
                 dengan setia dan teguh menerapkan peraturan barunya. Aku
                 membayangkan  negerinya.  Sebuah  wilayah  berhektar­hektar
                 di  antara  laut  Selatan  dan  Watugunung,  Di  intinya  adalah
                 keheningan.  Keheningan  alam.  Tanpa  suara  manusia.  Hanya
                 ada  suara  unggas,  hewan,  gemericik  air,  desis  daun­daun
                 bambu.  Dan,  sesekali,  hembusan  angin­angin.  Sayup­sayup
                 di  antaranya  terdengar  siulan  Sebul­ku.  Samar­samar:  hu,
                 ataukah fu.


                                            *























                                                                        2
   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312