Page 422 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 422

letih setelahnya. Dan dalam prosesnya, saya harus melakukan
               sejenis tapa semalam suntuk.”
                   Sialan betul. Aku tak tahu apakah ia bercanda atau tidak.
               Tapi Parang Jati bisa membuat Marja percaya. Ia bilang ia akan
               membuat tua batu ini dan, sementara itu, kami akan mengurus
               cincin emas tatahnya. “Jangan lupa, sepitnya harus dari suasa,
               ya!”
                   Aku  dan  Marja  berpandang­pandangan  dengan  mulut
               ternganga.
                   “Suasa itu campuran emas dan tembaga.”
                   Ah. Kali ini aku sungguh­sungguh tak mau taruhan. Aku
               pasti kalah. Kecuali—tiba­tiba fantasi erotis itu muncul lagi di
               kepalaku—kecuali jika taruhannya adalah Marja. Tiba­tiba aku
               mengharapkan  di  matanya  terbesit  kembali  bayangan  yang
               kutangkap dulu. Bayangan persetubuhan aku dengan Marja, di
               mana ia berganti­ganti menjadi aku atau menjadi Marja.
                   Aku memandangi matanya.
                   Ia memandang balas kepadaku.
                   Tapi aku sudah terlambat untuk mengajukan taruhan itu.
                   Aku melihat gerakan lehernya menelan ludah.
                   Aku tanpa kuasa menggigit bibirku.
                   “Ya  udah.  Aku  dan  Yuda  ke  tukang  emas  yang  rada
               kampungan deh sekarang,” suara ceria Marja menghancurkan
               apa yang berkembang antara aku dan Parang Jati—apapun itu.
               “Nah, kupotret dulu dengan handpon batu ini. Biar kelihatan
               bedanya nanti. Eh! Sepitnya dari… apa tadi?”
                   “Suasa.” Parang Jati berpaling dariku dan kulihat sesuatu
               yang ada di wajahnya kini hilang kembali. Apapun itu. “Su­wa­
               sa”
                   “Su­wa­sa,” Marja mengingat­ingat. “Jadi, kamu mau ber­
               tapa malam ini, ya?”
                   Parang  Jati  mengangguk.  Ia  sama  sekali  tidak  menoleh
               kepadaku. Ia seperti menghindari tatapan denganku.


             12
   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427