Page 456 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 456

hadir  di  desa  ini  bukan  tak  ada  yang  mengirim.  Ia  adalah
               perwujudan.  Ia  jelmaan  kecil  dari  sebuah  kekuatan  jahat
               yang  mengatur  di  belakang  tanda­tanda  tampak.  Kekuatan
               yang mampu menyebarkan orang­orang gila dan orang­orang
               dungu, yang mereka culik entah dari mana, sebagai kambing
               hitam ke seluruh penjuru Tanah Jawa. Itulah zaman baru. Dan
               Nyi  Manyar  tentu  saja  tidak  memiliki  ilmu  untuk  mengatasi
               kekuatan ini. Tidakkah telah kucontohkan di bagian awal buku
               ini, tentang orang gila yang ditangkap sebab dikira dukun ce­
               kik? Dengar dan carilah data. Temukanlah bahwa telah sejak
               lama dalam setiap peristiwa politik penting ada isu­isu seram
               yang menyebar. Dan dalam setiap isu­isu seram ada orang gila
               yang ditangkap sebagai  pelaku  (dan orang dungu  yang dibu­
               nuh).
                   Tapi  kini  kudengar  Kupukupu  mengepakkan  jubah  dan
               bersuara dalam nada pahlawan sinetron hidayah.
                   “Setan tidak bisa mengusir setan.”
                   Parang Jati menjadi sangat marah.
                   “Bajingan  kau,  Kupu!  Kau  bilang  setan  pada  Mbok  Ma­
               nyar!”
                   Tapi pasukan Kupu kini besar jumlahnya.
                   Ia balik menghardik. “Namaku Farisi!”
                   “Persetan siapa namamu! Sekali lagi, kuhajar kau!”
                   Farisi  diam  sejenak.  Di  mata  kakak­beradik  itu  sebuah
               pengetahuan dipertukarkan. Bahwa perempuan tua inilah ibu
               yang menyelamatkan mereka.
                   “Aku tidak bilang begitu,” ujar pemuda berjubah dengan
               nada  lebih  lembut.  “Tapi  peristiwa­peristiwa  belakangan  ini
               adalah peringatan dari Allah. Aku berduka sedalam­dalamnya
               perihal Pak Penghulu. Karena itu cukuplah dengan berpulang­
               nya beliau. Jangan ada korban lagi. Jangan kita biarkan Allah
               menghukum kita lagi.” Dan ia berkhotbah bahwa desa ini hanya
               akan selamat jika penduduknya meninggalkan perilaku syirik.
   451   452   453   454   455   456   457   458   459   460   461