Page 461 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 461

Permainan kekuasaan sedang berlangsung di Sewugunung.
                     Perusahaan penambangan batu itu mulai mengambil dan
                 memainkan kartu lain.
                     Dalam tahun ini Parang Jati dan tim peneliti Goa Hu telah
                 berhasil menarik perhatian orang pada persoalan Sewugunung.
                 Mereka telah berhasil melibatkan beberapa lembaga lingkung­
                 an  hidup,  dunia  intelektual  yang  lebih  luas,  dan  para  aktivis
                 hak­hak  ulayat  untuk  menekan  laju  penggalian.  Telah  turun
                 surat  dari  kementrian  lingkungan  hidup  yang  menghentikan
                 sebagian penambangan karena tidak memenuhi syarat analisa
                 dampak lingkungan. Aku harus mengakui bahwa Parang Jati
                 sangat gigih. Sama seperti ia telah mempertobatkan kami dari
                 pemanjat  kotor  menjadi  pemanjat  bersih,  kini  aku  melihat
                 bahwa  usul­usul  dalam  Strategi  Budaya­nya  mulai  menjadi
                 platform  tuntutan.  Yaitu,  untuk  menjadikan  wilayah  karst
                 ini  daerah  konservasi,  baik  demi  kekhasan  ekosistemnya,
                 potensinya  bagi  dunia  ilmu,  dan  religi  masyarakatnya.  Juga,
                 potensi pariwisata alam dan olah raga petualangan.
                     Penambangan  hanya  memberi  upah  sedikit  saja  bagi
                 warga.  Penambangan  tak  pernah  memakmurkan  masyarakat
                 setempat. Hanya perusahaan besar yang menjadi kaya. Serta
                 orang­orang  kota  yang  menggunakan  batu  dan  semen  yang
                 didapat  dari  menghancurkan  bukit­bukit.  Warga  desa  tetap
                 hidup dekat garis kemiskinan, hingga suatu hari nanti, ketika
                 mereka  ditinggalkan  dengan  alam  yang  telah  hancur  sama
                 sekali. Dan sejak itu mereka akan hidup di bawah garis keme­
                 laratan selama­lamanya.
                     Tapi  sulit  menyatakan  ini  kepada  penduduk  desa  yang
                 miskin  dan  bodoh  itu.  (Parang  Jati  selalu  keberatan  jika
                 aku  sebut  orang  desa  itu  bodoh­bodoh.  Bagiku  ia  terlalu
                 politically correct. Buatku, goblok ya goblok aja. Susah amat.
                 Tapi,  bagi  Parang  Jati  ini  hanya  persoalan  bahasa.  Mereka
                 memiliki  bahasa  yang  berbeda.  Mereka  berpikir  dengan  cara


                                                                          1
   456   457   458   459   460   461   462   463   464   465   466