Page 501 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 501

Perburuan






                 malam  Bulan  KeTilam.  Pintu kamarku diketuk. Marja masih
                 lelap dalam ketenangan post­orgasme yang berlanjut menjadi
                 tidur nyenyak. Rambutnya berjuntai menutupi sebagian wajah­
                 nya. Rasa bahaya membuat aku terjaga kembali setelah sepuluh
                 menit  zat  paska­klimaks  yang  membius  itu.  Dalam  keadaan
                 terbangun itulah aku mendengar pintu kamar diketuk.
                     Refleks menyuruhku mengambil badik, yang selalu kusim-
                 pan dalam ransel. Tapi tak mungkin sebuah bahaya mengintai
                 di baliknya. Sebab ini adalah kompleks Padepokan Suhubudi.
                 Kami telah memiliki kamar tetap di sana. Terletak di wilayah
                 luar yang masih membolehkan orang bicara.
                     Kudengar  suara  pelan  Parang  Jati.  Aku  membuka  pintu
                 dengan hati­hati, demi tak membangunkan Marja.
                     “Sudah?” ia bertanya dengan mata polos­nyaris­bidadari.
                     “Sialan. Kamu nunggu dari tadi?”
                     Ia tersenyum nakal. Ia sudah tak malu­malu lagi seperti
                 dulu.  “Dari  masih  kedengaran  sampai  mati  suara,”  bisiknya.
   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506