Page 535 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 535
pun tidak pernah. Bahkan ketika ia dianiaya.
Kupukupu tak lagi mengenakan kostum kebanggaannya.
Ia tak lagi berjubah dan bertopi bulu jumbai. Ia memakai keme
ja batik dan sarung, seperti kebiasaan Penghulu Semar dahulu.
Aku pernah berbicara padanya. Beberapa waktu lalu. Kirakira
tiga tahun setelah peristiwa sedih itu terjadi.
Kematian Parang Jati agaknya meninggalkan guncangan
pula pada dirinya. Bukan luka seperti yang tertera padaku, yang
masih basah hingga kini. Barangkali ketika itu ia masih terlalu
sombong untuk mengakui, bahkan pada diri sendiri, kekerasan
yang ia kobarkan. Perlu waktu bagi dia untuk mengerti. Perlu
paksaan pula bagi dia untuk mengenang guru agamanya,
Penghulu Semar yang bersahaja, dan merevisi pandangan
kejinya bahwa lelaki itu mati karena dihukum Allah. Perlu
proses bagi dia untuk menyadari bahwa dia terlampau bernafsu
pada kebenaran. Nafsunya lebih besar ketimbang kebenaran
yang bisa dia pikirkan.
Pada tahun yang sama, terjadi perubahan politik. Gus
Dur digulingkan tanpa pertumpahan darah. Wakilnya, Mega
wati Soekarnoputri, menggantikan dia sebagai presiden. Ke
betulan atau tidak, pembunuhan dengan isu dukun santet
berhenti terdengar. Kebetulan atau tidak, pada saat itu per
undingan dan tekanan yang dilakukan oleh para pencinta
lingkungan, di masyarakat (yang dipelopori Parang Jati) mau
pun di pemerintahan, telah berhasil membuat perusahaan
penambangan itu menghentikan eksploitasi. Pemerintah juga
sedang meninjau usulan untuk menjadikan kawasan itu di
bawah konservasi. Perusahaan pun tidak memperpanjang las
kar keamanan yang sempat mereka pasang untuk melindungi
kepentingan mereka. Pasukan Mamon itu dibubarkan dan
personilnya dikembalikan ke kampung halaman masingma
sing. Maka Farisi terlucuti dari bala tentaranya dan menjadi
Kupukupu lagi.
2