Page 142 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 142

KNIL naik kapal untuk pulang. ”Sayonara,” katanya dengan kecewa.
                 ”Bagaikan pemancing yang menanti dengan penuh kesabaran diberi
                 kado sekeranjang ikan segar oleh seseorang.” Saat itu juga ia memutus-
                 kan untuk kembali ke hutan, diikuti tiga puluh dua pra  juritnya yang
                 setia, dan memulai pekerjaan mereka yang mem bo sankan selama lebih
                 dari sepuluh tahun tanpa perang. Bagaimanapun, mereka memiliki
                 kesi bukan. Ada truk-truk penyelundupan yang diurus oleh seorang pe-
                 dagang yang ia kenal bahkan sejak masa pem berontakan pada Jepang,
                 semua keamanan truk-truk itu ada di tangannya. Tentu saja ia tak
                 pernah sungguh-sungguh mengawal mereka, semuanya bisa dibereskan
                 ketiga puluh dua prajuritnya. Sebagaimana yang dikenal orang-orang
                 dekatnya, ia lebih banyak menjelajah hutan untuk mencari gua-gua
                 dan bermeditasi di sana, jika tidak memancing ikan caroang dan terus
                 me latih kemampuan geraknya dalam pertempuran sungguhan. Ia selalu
                 menghilang secara tiba-tiba dan muncul sama mengejutkannya, suatu
                 teknik gerilya yang dikembangkannya sendiri.
                    Ia mengembangkan teknik tersebut setelah dipaksa untuk ber gerilya
                 bertahun-tahun lampau. Itu waktu ketika ia masih sungguh-sungguh
                 seorang Shodancho di Daidan Halimunda, di masa Jepang masih men-
                 duduki pulau Jawa dengan Tentara Keenam Belasnya. Waktu itu ia ber-
                 umur dua puluh tahun, dan sebuah ide cemerlang tiba-tiba muncul di
                 otaknya: memberontak. Orang pertama yang diajaknya adalah Sadrah,
                 seorang shodancho di Daidan yang sama, sahabatnya sejak masih kecil.
                 Mereka memulai karier militer secara bersama-sama ketika keduanya
                 masuk Seinendan, barisan pemuda semi militer yang dibentuk Jepang.
                 Mereka juga pergi bersama-sama ke Bogor untuk mengikuti pendidikan
                 militer setelah Peta didirikan, dan lulus bersamaan sebagai shodancho
                 sebelum kembali ke Ha li munda memimpin shodan masing-masing.
                 Kini ia berharap mengajak sahabatnya untuk memberontak bersama-
                 sama pula.
                    ”Itu artinya kau mencari liang kubur,” kata Sadrah.
                    ”Orang-orang Jepang datang dari jauh hanya untuk menguburku,”
                 katanya dengan tawa kecil, ”cerita bagus untuk anak cucu.”
                    Ia shodancho paling muda di Halimunda, dengan perawakan yang
                 paling kurus. Namun hanya ia sendiri yang memperoleh pang gilan

                                             135





        Cantik.indd   135                                                  1/19/12   2:33 PM
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147