Page 152 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 152

hari kemerdekaan tanggal 23 September. Akhirnya tak seorang pun
                 mem permasalahkannya lagi.
                    Keributan muncul ketika segerombolan penduduk menyeret Sang
                 Daidancho, dan tampaknya akan dieksekusi secara kejam dengan
                 tuduhan melakukan pengkhianatan pada saat pemberontakan. Mereka
                 bersiap menggantungnya di bawah pohon ketapang yang tumbuh di
                 pojok lapangan bola, sebelum Sang Shodancho menghentikan tindakan
                 tersebut. Ia melepaskan Sang Daidancho dan membawanya ke tengah
                 lapangan. Ia telah mengetahui pengkhianatannya, dan untuk itu ia
                 mem berikan sepucuk pistol kepadanya. Didengarkan semua orang yang
                 mengerubungi mereka, ia berkata:
                    ”Kita sama-sama dididik orang Jepang, kau tahu apa yang harus
                 dilakukan seorang pengkhianat.”
                    Sang Daidancho menempelkan pistol di kepalanya dan mengakhiri
                 hidupnya sendiri. Meskipun begitu, Sang Shodancho memerintahkan
                 semua prajurit untuk melakukan upacara penghormatan terakhir, dan
                 mayat Daidancho diselimuti bendera, dikuburkan di sebidang tanah
                 kosong tak jauh dari rumah sakit kota, cikal bakal taman makam pah la-
                 wan mereka. Itu satu-satunya peristiwa kematian di hari itu. Sang Sho-
                 dancho mengambil alih seluruh kekuasaan daidan dan segera mengirim
                 beberapa kurir untuk memperoleh lebih banyak informasi, dan bersama
                 penduduk kota mereka memperbaiki jembatan yang pernah dihancur-
                 kannya. Kurir-kurir tersebut telah berdatangan dua hari kemudian,
                 mengatakan bahwa Peta telah dibubarkan dan di semua daidan telah
                 didirikan Badan Keamanan Rakyat.
                    Mereka mendirikan Badan Keamanan Rakyat. Tapi dua hari kemu-
                 dian datang kurir lain dan mengatakan, Badan Keamanan Rakyat telah
                 dibubarkan dan diganti Tentara Keamanan Rakyat.
                    ”Jika itu diganti lagi,” katanya jengkel, ”Halimunda akan ber pe rang
                 melawan Indonesia.”
                    Ada beberapa keputusan pemerintah yang dibawa beberapa kurir,
                 yang memberikan pengarahan tentang pendistribusian pangkat. Sang
                 Shodancho, melebihi teman-teman komandan shodan lainnya, mem-
                 per  oleh pangkat letnan kolonel dan sahabatnya yang bodoh itu, Sadrah,
                 sudah merasa puas sebagai Mayor Sadrah. Namun Sang Shodancho tak

                                             145





        Cantik.indd   145                                                  1/19/12   2:33 PM
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157