Page 153 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 153

begitu memperhatikan soal-soal seperti itu, dan ber kata pada semua
              orang, ”Aku lebih suka tetap sebagai Shodancho.” Beberapa minggu
              setelah itu, kurir lain datang membawa sepucuk surat yang tampaknya
              telah ditulis lama sekali dan baru datang ke alamat penerima berbulan-
              bulan kemudian. Surat itu datang dari Presiden Republik Indonesia,
              ditujukan untuk Sang Shodancho. Isi surat tersebut dengan segera dike-
              tahui seluruh penduduk kota, bahwa Presiden Republik Indonesia, telah
              menunjuk Sang Shodancho sebagai Panglima Besar Tentara Ke amanan
              Rakyat dengan pangkat jenderal, atas kepahlawanannya me mimpin
              pemberontakan 14 Februari.
                 Sementara penduduk kota merayakan penunjukannya sebagai Pang-
              lima Besar, Sang Shodancho menghilang ke tempat per sem bunyiannya
              selama gerilya melawan tentara Jepang. Sepanjang hari itu ia seorang
              diri memancing dan berenang di laut, bermeditasi sam bil mengapung
              di permukaan air seolah ia mayat tenggelam. Ia tak ingin memikirkan
              mimpi buruk menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
              Sebelum kepergiannya, ia sempat bilang pada Mayor Sadrah, ”Betapa
              menyedihkan mengetahui bahwa akulah yang pertama melakukan
              pemberontakan dan karena itu terpilih menjadi Panglima Besar. Aku
              bertanya-tanya tentara seperti apa yang kita miliki, memilih seorang
              lelaki yang bahkan belum mengenal kemaluan perempuan sebagai
              Panglima Besar.” Ia segera ditemukan beberapa sahabatnya menjelang
              malam dan mereka membawanya pulang.
                 Seminggu setelah itu, ia memperoleh berita melegakan yang di bawa
              kurir lain. Mengingat kursi Panglima Besar tak juga pernah diduduki
              Sang Shodancho selama berbulan-bulan, para panglima divisi dan
              komandan resimen seluruh Jawa dan Sumatera ber mu syawarah untuk
              men cari pengganti dirinya. ”Presiden Republik telah mengangkat
              Kolonel Sudirman sebagai Panglima Tentara Ke amanan Rakyat dengan
              pangkat jenderal,” kata sang kurir.
                 ”Puji Tuhan,” katanya, ”Jabatan itu hanya cocok bagi orang yang
              menginginkannya.”
                 Sementara seluruh penduduk Halimunda bersedih atas penggantian
              tersebut, Sang Shodancho sendirian larut dalam kebahagiaan yang tak
              tergambarkan oleh siapa pun.

                                           146





        Cantik.indd   146                                                  1/19/12   2:33 PM
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158