Page 148 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 148

Ia merencanakan satu pembalasan dendam yang sangat kejam. Suatu
                 malam, ia memimpin sendiri satu penyergapan terhadap sebuah pos
                 militer dan mencuri mesiu sebelum membunuh enam prajurit Jepang
                 dan melemparkan mayatnya begitu saja di jalanan. Sebelum pulang
                 mereka meledakkan sebuah truk dan segera menghilang sebelum ayam
                 jago terbangun. Enam mayat tentara Jepang di jalanan segera membuat
                 gempar kota itu keesokan harinya, dan mereka bertanya-tanya siapa
                 yang melakukannya. Tapi orang-orang Jepang dan orang-orang daidan,
                 termasuk Sadrah, segera me nyadari hal ini: Sang Shodancho masih
                 hidup, dan ia telah meng umumkan perang tanpa akhir.
                    Orang-orang Jepang dari Kenpetai, yang marah dengan lelucon tak
                 lucu itu, segera melakukan pengejaran yang membabi buta, namun
                 mereka segera kehilangan jejak. Orang-orang itu menggeledah rumah-
                 rumah penduduk, menanyai setiap orang apakah mereka melihat Sang
                 Shodancho dan anak buahnya, dan tak memperoleh apa pun. Pada hari
                 ketiga setelah pembunuhan enam orang Jepang, gudang makanan dan
                 sebuah truk dicuri, setelah membunuh dua orang Jepang penjaganya.
                 Truk ditemukan terperosok ke dalam sungai namun karung-karung beras
                 telah menghilang. Prajurit Jepang segera menyisir sepanjang garis sungai
                 dan tak menemukan apa pun.
                    Seorang kurir datang suatu malam ke gubuk tempat Sang Shodan-
                 cho tinggal selama gerilya, dua bulan setelah hari pem be ron takan, dan
                 memberitahu bahwa pemberontakan mereka telah terdengar hampir
                 seluruh orang Jawa. Pemberontakan mereka telah memancing beberapa
                 pemberontakan kecil di beberapa daidan, meskipun semuanya gagal,
                 tapi itu telah membuat Jepang sungguh-sungguh khawatir sehingga
                 terdengar desas-desus bahwa Peta akan dibubarkan dan semua senjata
                 akan dilucuti.
                    ”Itulah risiko memelihara anak harimau lapar,” kata Sang Shodan-
                 cho.
                    Mereka merobohkan sebuah jembatan dengan lima truk Jepang
                 sarat prajurit berada di atasnya, empat hari kemudian. Itu membuat
                 Hali munda terisolasi selama beberapa bulan, dan para gerilyawan aman
                 di tempat mereka.

                                            * * *

                                             141





        Cantik.indd   141                                                  1/19/12   2:33 PM
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153