Page 277 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 277

menjerit-jerit demikian melengking, bukan jeritan akan kenakalan atau
              keisengan, tapi satu jeritan ketakutan.
                 Kamerad Kliwon meletakkan koran yang sedang dibacanya di atas
              meja tempat kopinya berada bersama dua koran lainnya. Ia berdiri
              ber jalan satu langkah ke depan memandang ke arah gadis-gadis itu di
              kejauhan. Mereka tercerai-berai, berlari ke sana-kemari, dan tiba-tiba
              seorang gadis berlari terlalu jauh. Sumber keributan itu adalah seekor
              anjing dan anjing itu mengejar si gadis tersebut. Ada banyak anjing di
              Halimunda, pikir Kamerad Kliwon, bahkan meskipun anjing-anjing
              liar yang berkeliaran di pantai tak dihitung, sejak Sang Shodancho
              me ngembangbiakkan anjing-anjing, Halimunda mulai dipenuhi anjing
              secara perlahan-lahan.
                 Ia ingin menolong gadis itu, tapi jaraknya terlalu jauh sementara
              anjing itu hanya empat meter mengejar di belakangnya. Ketika gadis
              itu melihat dirinya, melihat ada seorang laki-laki di pantai tengah me-
              mandang teror tesebut, si gadis berlari ke arahnya sementara si anjing
              terus berlari di belakangnya sambil menyalak galak dan Kamerad Kli-
              won akhirnya berlari ke arah si gadis dan si anjing. Gadis itu masih
              men jerit-jerit dalam kepanikan, meneriakkan sepatah kata semacam
              ”Tolong!” sementara teman-temannya berteriak jauh di belakang,
              memanggil siapa pun yang sekiranya bisa menolong gadis tersebut.
              Kamerad Kliwon mempercepat ayunan kakinya mem perpendek jarak.
                 Tapi yang luar biasa dan baru belakangan ia sadari adalah betapa ce-
              patnya gadis itu berlari. Ia tak tahu apakah gadis tersebut sungguh-sung-
              guh memiliki darah seorang pelari hebat atau sekadar kencang karena
              dorongan rasa takut, karena bahkan ia bisa terus mem per tahankan jarak
              empat meter dari moncong ganas si anjing dalam harmoni jeritan dan
              gonggongan, dan ketika jarak antara dirinya dan gadis itu telah lenyap,
              Kamerad Kliwon bisa membuktikan bahwa jarak yang ditempuh gadis
              itu dua kali lebih jauh dari jarak yang ditempuhnya sendiri padahal ia
              sudah berlari begitu kencang me nyongsongnya. Ketika jarak semakin
              mendekat, ia bisa melihat teror tergambar jelas di wajah gadis terse-
              but, dan dari jarak dua meter gadis itu langsung melompat ke arahnya,
              mendekap Kamerad Kliwon begitu erat sementara si anjing akhirnya
              ikut juga melompat sambil berpikir bahwa inilah saat yang tepat untuk

                                           270





        Cantik.indd   270                                                  1/19/12   2:33 PM
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282