Page 282 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 282

Gubuk tempatnya tinggal bersama Karmin dan Samiran sebenarnya
                 berfungsi sebagai markas Serikat Nelayan pula, maka gubuk itu sangat
                 terbuka bagi siapa pun. Mereka membahas kegagalan aksi mereka di
                 sana, sesering mereka melakukan rapat atau hanya sekadar bicara tak
                 ada ujung-pangkal. Maka ia tak bisa mengusir gadis itu jika sepulang se-
                 kolah, bersama beberapa teman gadisnya, Adinda akan muncul di sana.
                    Adinda pandai berbahasa Inggris, hal yang tak aneh terjadi di Hali-
                 munda sejak banyak pelancong datang ke tempat itu. Kamerad Kliwon
                 memiliki perpustakaan yang menyenangkan bagi orang yang tergila-gila
                 buku, sebagian besar merupakan buku-buku f lsafat dan politik, tapi ada
                 juga buku-buku cerita yang disukai Adinda, meskipun berbahasa Ing-
                 gris. Jika Kamerad Kliwon terbangun dari tidur siangnya, sering sekali
                 ia telah menemukan gadis itu duduk di belakang meja besar, tepat di
                 bawah foto Lenin, tengah membaca buku begitu khidmat. Ia akan me-
                 noleh sejenak, tersenyum seolah me ngatakan, maaf aku masuk tanpa
                 permisi, sebelum Kliwon mem berinya segelas teh dengan sedikit gugup,
                 dan gadis itu berkata, terima kasih, bisa kuambil sendiri, tapi Kamerad
                 Kliwon segera berlalu ke sumur dan menggigil di sana.
                    Adinda telah membaca begitu banyak buku di sana. Seluruh novel
                 Gorki, Dostoyevsky, dan Tolstoy yang tersedia rasanya telah ia baca.
                 Semua diterbitkan dan dikirim oleh Foreign Languages Publishing House,
                 Moskow, melalui Partai. Selebihnya ia membaca pula novel-novel lokal,
                 atau terjemahan, yang diterbitkan Yayasan Pem baruan, penerbit milik
                 Partai Komunis, atau buku-buku Balai Pustaka milik pemerintah.
                    Sekali lagi, Kamerad Kliwon tak mengusirnya, namun sebisa mungkin
                 ia menghindarinya. Dua hal jelas-jelas membuatnya men derita di sam-
                 ping gadis itu: yang pertama Adinda membuatnya ter kenang pada nos-
                 talgia menyakitkan dengan Alamanda, yang kedua Adinda mem bawanya
                 pada kenangan pertemuan mereka yang hangat dan mem buatnya mabuk.
                 Ia menyibukkan dirinya semakin dalam pada urusan Serikat Nelayan,
                 membahas kegagalan aksi pertama mereka meng hadapi kapal-kapal Sang
                 Shodancho. Ia mengorganisir langsung beberapa kader Serikat untuk
                 diselundupkan masuk ke dalam kapal, bekerja di sana untuk kemudian
                 mengorganisir buruh-buruhnya. Itu membutuhkan waktu, tapi ia percaya
                 orang-orang Komunis adalah makhluk-makhluk paling sabar di dunia.

                                             275





        Cantik.indd   275                                                  1/19/12   2:33 PM
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287