Page 288 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 288
Anak itu kemudian diumumkan mati dan sebisa mungkin di sem-
bunyikan dari umum mengenai apa yang terjadi. Hanya Kamerad Kli-
won yang menyadari bahwa apa yang ia lihat dua bulan lalu di dalam
rahim Alamanda memang benar. Setelah satu minggu masa berkabung,
Sang Shodancho mulai memerintahkan kapal-kapalnya datang kem-
bali, mencari ikan di tempat yang sebelumnya lagi dan men jual ikan
di pelelangan yang sama lagi, dalam satu upaya membalas dendam
terhadap Kamerad Kliwon dan teman-temannya. Para buruh di kapal
pe nangkap ikan memprotes rencana tersebut karena mereka merasa
takut terhadap ancaman para nelayan yang akan membakar kapal dan
tak memedulikan orang-orang di dalamnya jika kapal-kapal itu berani
muncul lagi di daerah tradisional mereka. Sang Shodancho tak peduli
dan memecat siapa pun yang tak sepakat dengannya.
Kamerad Kliwon mencoba bicara kepadanya bahwa Sang Shodan-
cho telah melanggar janji yang telah dikatakannya sendiri, tapi Sang
Shodancho balik menuduh bahwa Kamerad Kliwon telah melang-
gar janji. Kamerad Kliwon sama sekali tak pernah menjanjikan apa
pun kecuali keamanan kapal dari kemarahan para nelayan tapi Sang
Shodancho menyebut-nyebut mengenai kutukan itu dan ia merasa
yakin bahwa itu kutukannya, kutukan seorang laki-laki yang cemburu.
Bahkan dengan penuh kemarahan Sang Shodancho berkata bahwa
tak layak bagi seorang laki-laki melakukan hal bodoh seperti itu hanya
karena ditinggal kekasihnya karena setiap perempuan di dunia memiliki
hak untuk memilih dengan siapa ia ingin kawin.
Kamerad Kliwon sungguh merasa tersinggung dikatakan telah me-
ngutuk anaknya yang hilang sebelum dilahirkan tersebut hanya karena
ia cemburu. Namun ia mencoba tenang dan berkata bahwa kutukan itu
bukan datang dari siapa-siapa, kemungkinan besar datang dari istrinya
sendiri. ”Hanya ada satu kemungkinan, Shodancho,” katanya tenang,
”Kau bercinta dengan istrimu tanpa landasan cinta sama sekali; anak
dari persetubuhan seperti itu tak akan pernah dilahirkan, dan kalaupun
dilahirkan ia hanya akan menjadi anak gila dengan ekor tikus di pan-
tatnya.” Sang Shodancho nyaris saja hendak menonjoknya mendengar
kata-kata yang memang ada benarnya itu seolah-olah rahasianya dibuka
demikian lebar. Kamerad Kliwon menghindar dengan cepat dan berkata
281
Cantik.indd 281 1/19/12 2:33 PM