Page 321 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 321

ia tak ada di sana. ”Ia telah melarikan diri,” kata seorang prajurit.
              Ku buran itu sepi, sebab bahkan penggali kubur sedang tak ada di tem-
              pat nya. Pasukan yang sama, dengan gerakan yang serba cepat, segera
              pergi ke rumah Mina sebagaimana laporan lain datang ke telinga Sang
              Shodancho. Tapi tentu saja Kamerad Kliwon tak ada di sana. Mina
              memperoleh introgasi panjang dan dipaksa untuk me ngatakan di mana
              ia menyembunyikan lelaki itu. Mina bersikeras bahwa ia tak melihat
              Kamerad Kliwon sejak seminggu lalu.
                 Ketika pasukan itu telah pergi, Mina mulai bicara pada diri sendiri:
                 ”Anak bodoh, ia seharusnya tahu semua orang komunis akan ber-
              akhir di depan regu tembak.”
                 Seorang lelaki berlari tergopoh-gopoh menemui Sang Shodancho
              dan mengaku melihat Kamerad Kliwon pergi melarikan diri bersama
              seorang gadis ke tengah laut menggunakan sebuah perahu. Didorong
              kejengkelan karena tak juga bisa segera menangkap lelaki itu, atau
              mungkin juga karena dendam lama yang tak kunjung sembuh, Sang
              Shodancho segera menyuruh para prajuritnya melakukan perburuan
              ke tengah laut. Mereka mengejarnya dengan perahu bermesin tempel
              dengan kecepatan penuh. Tapi yang mereka temukan hanyalah sebuah
              perahu kosong yang terapung-apung dipermainkan ombak dan angin
              tanpa jejak apa pun. Sang Shodancho yang dibuat penasaran menyuruh
              tiga orang prajurit untuk menyelam, berharap mereka menemukan ma-
              yat nya, sebab bahkan Kamerad Kliwon yang mati tetap cukup berharga
              daripada apa pun. Mereka tak menemukan lelaki itu, bahkan tidak pula
              harta karun.
                 Mereka pulang dengan kekecewaan mendalam. Melampiaskan
              dendam atas ketidakberhasilan mereka, Sang Shodancho mengintrogasi
              kembali beberapa orang penting Partai yang berhasil mereka tangkap.
              Semua dari mereka mengaku melihatnya terakhir kali masih me nunggu
              koran-koran paginya di beranda. Bagi Sang Shodancho, me lihat peng-
              akuan yang seragam seperti itu, serasa seperti sebuah lelucon yang
              mengejek. Maka tanpa menyia-nyiakan kemarahannya, ia membawa
              orang-orang penting Partai itu ke belakang gedung tahanan militer dan
              mengeksekusi mereka semua dengan pistolnya sendiri.
                 Desas-desus mulai muncul bahwa Kamerad Kliwon bisa muncul se-

                                           314





        Cantik.indd   314                                                  1/19/12   2:33 PM
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326