Page 323 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 323

Akhirnya Kamerad Kliwon muncul, berjalan dengan sisa-sisa ke-
              banggaan. Ia tak mau naik ke atas mobil jeep militer, maka se pasukan
              prajurit mengawalnya selama perjalanan itu. Adinda berada di dalam
              jeep bersama Sang Shodancho, bergerak sangat pelan di belakang iring-
              iringan kecil tersebut, sementara orang-orang berjejalan di kiri-kanan
              jalan dalam keheningan yang khidmat. Mereka me mandang lelaki yang
              di saat-saat seperti itu bahkan masih mengenakan topi pet kebanggaan-
              nya dengan perasaan campur-aduk.
                 Banyak di antara penontonnya adalah teman-temannya belaka
              semasa di sekolah, dan mereka bertanya-tanya bagaimana mungkin
              lelaki paling pandai dan paling tampan di kota itu memilih hidup
              sebagai seorang komunis yang sesat. Di antara para penonton itu ada
              juga berdesakan para gadis yang pernah kencan dengannya, atau paling
              tidak pernah memimpikan kencan dengannya, dan mereka memandang
              laki-laki itu dengan mata berkaca-kaca bagaikan kekasih sejati hendak
              pergi meninggalkan mereka.
                 Kemarahan orang-orang itu seketika menguap secepat mereka meli-
              hatnya berjalan penuh ketetapan hati. Ia berjalan lurus dan tegak, tak
              menampakkan diri sedikit pun sebagai orang yang dikalahkan. Seolah
              ia seorang panglima perang musuh yang tertangkap namun yakin se-
              gera akan bebas kembali untuk memenangkan peperangan-peperangan
              berikutnya. Dan orang-orang yang melihatnya itu hanya mengingat
              kebaikan-kebaikannya belaka di masa lalu dan melupakan segala hal
              keburukannya. Ia seorang pemuda pandai, ramah, rajin bekerja, sopan
              terhadap orang lain, dan tiba-tiba tak ada lagi yang ingat apakah ia
              pernah berbuat keonaran, tak ada yang ingat bahwa ia pernah tak
              mem bayar pelacur, dan bahkan tidak teringat pula pembakaran ketiga
              kapal Sang Shodancho.
                 Pada topi petnya kini tertempel bintang kecil berwarna merah. Di
              hadapan orang-orang yang larut dalam perasaannya sendiri-sendiri itu,
              Kamerad Kliwon masih terus berjalan. Ia mengenakan kemeja yang
              per nah dijahit ibunya, dengan pantalon yang ia beli ketika ia masih
              belajar di universitas di ibukota yang singkat, dan dengan sepatu kulit
              yang ia lupa kapan ia beli (atau seseorang meminjamkannya).
                 Ia menengok berharap melihat Adinda, tapi ia tak tampak di dalam

                                           316





        Cantik.indd   316                                                  1/19/12   2:33 PM
   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328