Page 397 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 397
cara serampangan oleh ayahnya adalah mengurung si gadis di kamarnya.
Hal itu diambil untuk mengurangi rumor yang dibicarakan orang-orang
tentang anak gadis mereka yang hamil. Maya Dewi sudah mencoba
melepaskan bayang-bayang masa lalu ibunya, seorang pelacur yang
semua orang tahu memiliki banyak anak tanpa pernah kawin dengan
siapa pun. Tapi apa yang terjadi dengan Rengganis Si Cantik bagaikan
menegaskan bahwa kutukan itu abadi dalam darah mereka. Orang-
orang akan bilang bahwa keluarga bejat selamanya akan melahirkan
anak-anak yang sama bejatnya. Mereka berdua akhirnya sepakat bahwa
gadis itu harus dikurung, dan berharap cepat atau lambat orang-orang
akan lupa bahwa mereka punya seorang anak gadis tengah hamil.
Kamar itu terletak di lantai dua, tak memungkinkan siapa pun
untuk meloncat dari jendelanya, dan pintunya dikunci rapat dari luar.
Ia hanya ditemani seonggok boneka beruang, setumpuk novel picisan
dan radio. Maya Dewi sendiri yang melayani semua ke bu tuh annya. Ia
membawakannya pispot, ember-ember air untuk mandi, sebab kamar
tersebut tak dilengkapi kamar mandi. Ia membawakannya sarapan
pagi, makan siang dan malam. Meskipun si gadis merengek bahwa ia
ingin pergi sekolah kembali, si ibu dengan tegas berkata, tidak. ”Aku
berjanji akan lebih berhati-hati pada anjing,” kata Si Cantik memelas.
Seketika Maya Dewi menangis dan berkata dengan tersedu-sedan,
”Tidak, Sayang, kecuali kau bilang siapa yang me mer ko samu di toilet
sekolah?” Berkali-kali mereka mencoba menanyakan itu kepadanya,
tapi selalu tak berhasil sebab si gadis dengan ke ke raskepalaannya yang
mengagumkan akan terus menjawab, seekor anjing dengan kulit cokelat
dan moncong hitam. Anjing semacam itu ada di semua pelosok Hali-
munda, dan jelas tak mungkin menanyai mereka satu per satu. Setelah
gagal memperoleh penjelasan masuk akal dari Si Cantik, Maya Dewi
akan pergi meninggalkannya setelah menguncinya kembali, lalu Si
Cantik akan berteriak-teriak meminta dikeluarkan dan diperbolehkan
pergi sekolah. Tangisannya begitu me milukan, dan tentu saja kencang
bukan main, seperti tangisan bayi-bayi yang gelisah setelah ngompol
dan terlambat diganti popok. Suaranya yang melengking membuat
tetangga-tetangga keluar dan menengok ke jendela kamar atas, dan
para pejalan kaki berhenti, sebelum saling berbisik di antara mereka.
390
Cantik.indd 390 1/19/12 2:33 PM