Page 401 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 401
Si bocah, tersenyum atas kunjungan mereka berdua, tak mem ban-
tah nya dan mempersilakan mereka masuk, dan berterima kasih sebab
itulah kali pertama teman sekolahnya mau berkunjung. Ru mahnya
bukanlah tempat yang menyenangkan, tua dan tak me nam pakkan
sen tuhan perempuan. Mungkin hanya disapu seminggu sekali, sehingga
benda-benda peninggalan orang mati yang di kum pul kannya tampak
berdebu dan mengerikan, bagaikan gudang peng galian mumi.
Selepas membawa dua gelas limun dingin dari dapur ia berkata
bahwa ibunya telah lama mati, di waktu yang sama ia dilahirkan. Ia
men ceritakan hal itu bukan untuk mengenang, namun tampaknya
lebih sebagai apologi untuk keadaan rumah yang tak terurus, jika bu-
kan upaya untuk mengalihkan pembicaraan. Selama beberapa waktu,
jelaslah bahwa itu sia-sia, sebab wajah si gadis tak juga kun jung tenang,
menanti kesempatan untuk menyerangnya kembali.
”Kau banci licik, kau tak mungkin memerkosanya,” kata Ai.
”Tentu saja, aku tak mungkin sejahat itu kepadanya,” kata Kin kin
dengan tenang. ”Jika kau mencintainya, kau tak akan me lakukannya,
bahkan meskipun kesempatan itu ada. Aku akan me ngawininya karena
cinta dan aku melamarnya secara baik-baik.”
Ia tampaknya akan mewarisi pekerjaan ayahnya, juga rumah pema-
kaman itu, sebagaimana hal itu selalu diwariskan turun-temurun selama
beberapa generasi. Sebabnya sangat jelas: tak ada orang lain menghen-
daki pekerjaan tersebut. Semua orang di kota itu percaya kompleks
kubur an tersebut dipenuhi setan dan dedemit, hanya ke luarga penggali
kubur yang bisa tahan hidup di sana selama puluhan tahun. Dan satu
hal yang lain, mereka juga mewariskan ilmu magis cara berhubungan
dengan roh orang-orang mati yang disebut jailangkung, dan itu alasan
lain kenapa pekerjaan penggali kubur tak terganggu selama bergenerasi-
generasi. Kinkin adalah pewaris terakhir, tanpa saudara dan famili jauh
lebih suka minggat ke daerah-daerah yang lebih beradab. Jika anak-
anak sebaya takut kepadanya, itu bukan sekadar karena ia anak penggali
kubur dan bisa main jailangkung, tapi wajah dinginnya dan bau yang
dibawa dari udara lembab tubuhnya cukup untuk membuat bulu kuduk
orang merinding, seolah ia membawa jin di pundaknya ke mana pun ia
pergi. Itulah yang membuat Krisan lebih banyak diam. Ia sesungguhnya
394
Cantik.indd 394 1/19/12 2:33 PM