Page 405 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 405

”Kalau begitu kita harus memaksa anak itu mengatakan siapa yang
              melakukannya,” kata Maman Gendeng.
                 ”Jika ia tetap bungkam?”
                 ”Jika ia tetap bungkam, anak itu akan kita kawinkan dengan le laki
              mana pun yang mau jadi suaminya,” kata suaminya. ”Asal tidak dengan
              anjing.”
                 Kenyataannya, ia tetap bungkam. Tentu saja ada banyak lelaki yang
              berhasrat mengawininya, tapi hanya seorang yang memiliki keberanian
              melamarnya, dan itu adalah Kinkin. Maka tanpa peduli dengan peno-
              lakan Rengganis Si Cantik, mereka mulai mempersiapkan perkawinan
              itu, sementara waktu melahirkan semakin dekat. Reng ganis Si Cantik
              bukannya tak tahu rencana tersebut, tapi di luar yang diduga orang,
              ia begitu tenang menghadapinya, dan berkata bocah itu hanya akan
              merasa sakit hati.
                 Si gadis Ai adalah satu-satunya orang yang terjebak di tengah ke-
              adaan yang serba kacau itu. ”Jika kita memaksanya, ia akan me lakukan
              sesuatu yang mengerikan,” katanya. Ia telah mengenal dengan baik se-
              perti apa Rengganis Si Cantik, sebagaimana ibu dan ayahnya sendiri,
              tapi mereka tampaknya telah dibuat tak peduli. Cukup fakta bahwa
              Maya Dewi merupakan anak haram jadah Dewi Ayu tanpa ia tahu
              siapa ayahnya, sebagaimana kakak-kakak pe rem puannya yang lain, dan
              kenyataan itu tak perlu berlanjut menjadi nasib bagi Si Cantik. Bahkan
              Maman Gendeng yang nyaris tak pernah hidup dalam kebajikan, dibuat
              sedih selama berbulan-bulan oleh kejadian tersebut. Seseorang telah
              memerkosa anak gadisnya, dan ia yang paling ditakuti di kota itu tak
              tahu apa pun mengenai apa yang terjadi. Ia merasa tengah menghadapi
              musuh yang paling mengerikan seumur hidupnya.
                 ”Aku telah memberinya nama Rengganis,” katanya dengan sedih.
              ”Sebagaimana semua orang tahu, Rengganis kawin dengan seekor
              anjing bertahun-tahun lalu ketika Halimunda masih segumpal hutan.”
                 Ketika hari perkawinan semakin dekat, ia menghubungi perusahaan
              properti untuk meminjam kursi bagi sebuah pesta yang meriah. Ia akan
              menggelar orkes Melayu di ujung jalan depan rumahnya. Semuanya ia
              lakukan, tampaknya lebih karena dorongan orang yang putus asa.
                 ”Sesuatu yang tak beres sedang terjadi, Paman,” kata si gadis Ai yang

                                           398





        Cantik.indd   398                                                  1/19/12   2:33 PM
   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410