Page 410 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 410

terlampau dibuat terkejut, sebab ia telah cukup yakin bahwa tubuh Ai
                 tak akan membusuk meskipun ia dikubur bertahun-tahun dan bahkan
                 berabad-abad, apalagi jika hanya seminggu. Pagi itu ia membuktikan
                 keyakinannya sambil menyaksikan pipinya yang kemerahan sebagai-
                 mana pipinya ketika ia masih hidup.
                    Tiba-tiba ia merasa malu melihatnya dalam keadaan telanjang. Ia
                 segera menutup tubuh itu dengan kain kafan kembali, kecuali bagian
                 mukanya yang dibiarkan terbuka, tempat ia bisa terus me mandang
                 kecantikannya. Tiba-tiba ia telah menangis, betapa ce ngeng nya bocah
                 ini, sedih karena ia telah mati dan kini ia merasa ditinggalkan sendiri
                 di dunia yang sunyi. Tapi kemudian tangisannya sedikit bernada lain,
                 tangisan keharuan, berterima kasih pada Ai karena bahkan ketika ia
                 mati pun ia tak membusukkan dirinya sen diri. Ia tetap abadi dalam
                 kecantikannya, dan ia percaya itu dilakukan untuknya seorang. Tanpa
                 sadar ia telah mencium pipi mayat gadis itu.
                    Krisan telah jatuh cinta pada Ai sejak lama, mungkin sejak me reka
                 masih orok, dan ia yakin gadis itu jatuh cinta kepadanya sejak lama pula,
                 sejak mereka masih sering tidur di buaian yang sama. Mereka itu saudara
                 sepupu, sebagaimana mereka pada Rengganis Si Cantik. Ibu mereka,
                 Alamanda, Adinda, dan Maya Dewi itu kakak-beradik, semuanya anak
                 Dewi Ayu, jadi anak-anak itu memang sepupuan. Rengganis Si Cantik
                 lahir enam bulan sebelum Ai, dan Ai lahir dua belas hari sebelum Krisan.
                 Mereka telah hidup bersama-sama bahkan sejak masih orok, menangis
                 bersama, ngompol bersama, masuk taman kanak-kanak yang sama, se-
                 kolah yang sama, hingga Krisan menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Ai.
                    Atau mungkin ia telah jatuh cinta sejak pertama kali dilahirkan,
                 sebab wajah pertama yang ia lihat adalah wajah gadis itu, masih ber-
                 umur dua belas hari dalam pelukan ibunya. Waktu itu Alamanda dan
                 Sang Shodancho dan ayahnya sendiri tengah menungguinya lahir,
                 dan ketika ia lahir ia melihat gadis kecil itu di pelukan ibunya. Siapa
                 tahu cinta pada pandangan pertama juga berlaku buat para bayi. Dan
                 lagipula setelah itu Sang Shodancho mengatakan kata-kata semacam,
                 semoga anakmu dan anakku berjodoh. Krisan seharusnya mendengar
                 itu, tak peduli ia baru muncul di dunia, dan ia kemudian menganggap
                 perjodohan mereka memang telah ditakdirkan oleh alam semesta.

                                             403





        Cantik.indd   403                                                  1/19/12   2:33 PM
   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415