Page 414 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 414

ter guncang, bahkan lebih terguncang dari Maya Dewi dan Maman
                 Gendeng orang tua Rengganis Si Cantik, adalah Ai. Telah lama se mua
                 orang tahu bahwa Ai menganggap dirinya sebagai pelindung Reng-
                 ganis Si Cantik, dan kini ketika gadis itu hamil tanpa tahu siapa yang
                 menghamilinya (kecuali pengakuan Rengganis: anjing), dan kemudi-
                 an melahirkan bayi, dan pergi menghilang, itu membuat si gadis Ai
                 terguncang hebat. Ia jatuh sakit pada hari itu juga, de mam tinggi dan
                 mengigaukan nama Rengganis. Itu memang masuk akal. Krisan tahu
                 bahwa kedua gadis itu sangat dekat satu sama lain, jauh lebih dekat
                 daripada mereka dengannya. Mungkin karena alasan-alasan khusus
                 bahwa keduanya sama-sama perempuan (meskipun begitu Krisan sering-
                 kali cemburu karenanya).
                    Demamnya berlangsung berhari-hari, dan dokter tak ada yang tahu
                 apa jenis penyakitnya, sebab setelah beberapa pemeriksaan terbukti
                 tubuhnya dalam kondisi yang sangat baik.
                    ”Ia kesurupan hantu komunis,” kata Shodancho.
                    ”Tutup mulutmu!” teriak Alamanda.
                    Krisan adalah satu-satunya penunggu setia jika siang hari sepulang
                 sekolah, hanya memandangnya berbaring lemah dengan tatapan mata
                 kosong dan badan panas menggigil. Jelas itu bukan waktu yang tepat
                 untuk mengatakan bahwa ia mencintainya. Sebagai seorang lelaki pada
                 seorang gadis: waktu itu mereka berumur sekitar tujuh belas tahun.
                    Ai sering muncul tiba-tiba di kamar Krisan. Kadang-kadang lewat
                 pintu, namun tak jarang ia melompat melalui jendela terbuka. Bahkan
                 ketika mereka telah berumur tujuh belas tahun sebelum Ai sakit. Suatu
                 malam sekitar pukul tujuh ia muncul lagi di kamar Krisan, melompat
                 lewat jendela dengan senyum nakal seolah ia punya rencana sedikit
                 agak jahat untuk menjahili Krisan. Ia tampak begitu cantik, manis,
                 dan sehat. Ia mengenakan pakaian serba putih, berenda-renda, begitu
                 bersih dan seolah ini hari Lebaran dengan pa kaian baru, dan bagaikan
                 ada cahaya dari tubuh gadis itu. Krisan akan selalu mengenang kunjung-
                 an tiba-tiba tersebut. Wajahnya begitu berseri-seri, seolah tak tahan
                 me nahan senyum nakalnya, dan tak tahan menyembunyikan rahasia
                 kejahilannya, semakin cantik karena rambutnya yang hitam gelap dan
                 lurus sepinggul dibiarkan jatuh terurai tanpa ikatan. Matanya yang

                                             407





        Cantik.indd   407                                                  1/19/12   2:33 PM
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419