Page 416 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 416

meskipun lama ia berharap demikian, dan mimpi itu membuatnya
                 sangat bahagia.
                    Ketika samar-samar dilihatnya cahaya matahari menerobos kisi-
                 kisi jendela, ia membukanya dan melihat beranda belakang rumah
                 Shodancho. Ada begitu banyak kerumunan orang, bahkan ia melihat
                 ibunya ada di sana. Sesuatu menghentak di jantungnya. Ia melompat
                 jendela, tanpa cuci muka sama sekali, dan bahkan tanpa alas kaki, ber-
                 lari menuju rumah Shodancho dan menerobos kerumunan. Ia masuk
                 ke kamar tempat Ai selama itu berbaring, melihat Alamanda duduk di
                 tepi tempat tidur menangis. Demi melihat Krisan muncul, Alamanda
                 segera berdiri dan memeluk anak laki-laki itu tanpa berhenti menangis,
                 mengacak-acak rambutnya, dan sebelum Krisan bertanya apa yang
                 terjadi, Alamanda telah berkata:
                    ”Kekasih cantikmu telah pergi.”
                    Kini setelah ia menggali kuburan dan membawa mayatnya ke rumah,
                 Krisan menangis di samping tubuh tersebut demi mengingat mimpi
                 terakhir sebelum Ai mati. Apa yang disedihkannya, mungkin fakta
                 bah wa sampai kematiannya ia bahkan belum pernah mengatakan kata
                 cinta itu pada si gadis. Kalaupun ia pernah mengatakannya, itu ada di
                 dalam mimpi. Atau ia menangis oleh rasa haru bahwa, bahkan sebelum
                 kepergiannya, gadis itu telah menyempatkan diri datang kepadanya, tak
                 peduli itu hanya di dalam mimpi. Gadis itu datang untuk mendengarnya
                 mengatakan cinta, datang untuk memberikan keperawanannya, datang
                 untuk bercinta dengannya, sebelum ia pulang, pulang yang tak datang
                 lagi. Mungkin itulah yang mem buatnya menangis, merasa kehilangan,
                 merindukan dan menderita setengah mati. Sebab tubuh mati yang se-
                 cantik apa pun tetaplah ber beda dengan gadis hidup.


                 Pengakuan kedua: Krisanlah yang membunuh Rengganis Si Cantik dan
                 membuang mayatnya ke tengah laut.
                    Seminggu setelah Krisan menggali kuburan Ai, seseorang me ngetuk
                 daun jendela kamarnya dengan lembut di tengah malam. Krisan terba-
                 ngun dan membuka jendela, di sana berdiri Rengganis Si Cantik, tam-
                 pak menyedihkan. Rambutnya acak-acakan dan pakaiannya sedikit
                 ba sah, tapi itu tetap tak menutupi kecantikannya yang mengagumkan

                                             409





        Cantik.indd   409                                                  1/19/12   2:33 PM
   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421