Page 412 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 412

cerita pendek ia tulis, namun semuanya tak pernah dikirimkan. Lewat
                 pos pun tidak, apalagi mem berikannya langsung. Surat-surat itu hanya
                 disimpan di bawah tumpukan celana dalamnya di dalam lemari. Bukan
                 karena ia punya selera yang jorok, tapi di situlah tempat paling aman,
                 sebab tak ada rahasia bagi gadis itu di kamar Krisan. Ia sering datang
                 dan mengaduk apa pun, mencuri apa pun yang ia sukai, dan terutama
                 mengambil novel-novel silat peninggalan Kamerad Kliwon. Telah men-
                 jadi kesepakatan tak tertulis di antara mereka bertiga, Krisan, Ai, dan
                 Rengganis Si Cantik, bahwa semua milik salah satu dari mereka adalah
                 milik bersama. Kecuali celana dalam. Ai tak pernah mau menyentuh
                 barang itu, maka surat-surat cinta Krisan aman di baliknya. Bukti cinta-
                 nya yang tak pernah terungkapkan.
                    Setelah merasa konyol menulis surat, si bocah laki-laki sering ber-
                 pikir untuk berkata terus-terang bahwa ia mencintainya. Men cin tainya
                 lebih dari sekadar saudara sepupu, tapi sebagai seorang laki-laki dan
                 seorang perempuan. Tertekan oleh satu perasaan bahwa meskipun
                 keduanya hidup begitu dekat, demikian hangat, dan bah kan meskipun
                 nasib telah memutuskan bahwa kelak mereka akan saling mengawini
                 satu sama lain, ia merasa hidup begitu tawar tanpa pernah mengatakan
                 perasaan yang sesungguhnya pada gadis itu.
                    Ia pernah melewatkan beberapa hari hanya untuk berlatih mengata-
                 kan kata cinta. Ia berdiri di depan cermin membayangkan gadis itu
                 ber diri di sampingnya, mungkin tengah memandang bu rung camar
                 menyambar permukaan air laut pada satu tamasya di pantai, dan ia akan
                 berkata, ”Ai …” kata-kata itu ia putus dengan sengaja, percaya pada
                 waktunya nanti ia memang perlu berhenti sejenak menunggu reaksi
                 si gadis, paling tidak jika si gadis tidak menoleh ia akan memasang
                 telinganya dengan baik. Kemudian ia akan melanjutkan dengan suara
                 jernih mengalahkan keributan yang diakibatkan debur ombak dan suara
                 angin menggoyang daun pohon kelapa serta semak pandan, ”Tahukah
                 kau bahwa aku mencintaimu?”
                    Hanya sebaris kalimat pendek. Krisan percaya ia bisa me ngata kan-
                 nya, dan ia akan membayangkan gadis itu kemudian merona merah
                 pada pipinya, akan begitu meskipun ia telah tahu sejak lama bahwa
                 Krisan diam-diam mencintainya. Tentu saja Ai mungkin tak akan

                                             405





        Cantik.indd   405                                                  1/19/12   2:33 PM
   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416   417