Page 408 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 408
yang mungkin melakukan itu hanyalah Maman Gendeng.” Mung kin
begitu kata Sang Shodancho.
Krisan tampaknya senang membayangkan bahwa ia bisa mengecoh
banyak orang. Ia tahu betapa bencinya Sang Shodancho pada preman
itu. Ia tahu persis Sang Shodancho masih memendam sakit hati yang
lama ketika sang preman datang tiba-tiba ke kantor dan mengan-
camnya, meskipun peristiwa itu terjadi sebelum ia sendiri lahir. Tentu
saja itu tak benar: Maman Gendeng tak mungkin menggali kuburan Ai,
sebab itu tak ada gunanya, sebab yang ia inginkan hanyalah bertemu
kembali dengan anaknya, Rengganis Si Cantik yang melarikan diri.
Sekali lagi, Krisanlah yang menggali kuburan itu dan kini mayatnya
tersimpan baik di bawah tempat tidurnya, dan ia jadi dibuat heran
kenapa orang-orang tak mencurigainya se bagai pelaku.
Ia memang telah melakukannya sebagaimana mungkin seekor anjing
akan melakukannya. Ia pikir dengan cara itu Ai tak akan ma rah dan
sebaliknya senang belaka dengan apa yang ia lakukan. Krisan menggali
kuburan Ai dengan tangan dan kakinya sendiri, mengacak-acak tumpuk-
an tanah kuburannya yang masih lunak meskipun telah seminggu yang
lalu tubuh Ai dibenamkan di sana. Ia bekerja hampir sepanjang malam,
menggali tanpa henti. Untuk membuat Ai senang, ia bahkan membawa
pula seekor anjing kam pung, meskipun tampak jelas bahwa ia sama sekali
tak berguna. An jing itu hanya diam menonton, diikat dengan rantai
ke batang pohon kamboja. Jejak-jejak anjing itu akan membuat orang
terkecoh bahwa kuburan anak Sang Shodancho digali seekor anjing
padahal Krisanlah yang melakukannya, dan ia berbuat sangat manis
dengan menghilangkan jejaknya sendiri.
Ia mengakui betapa sulit menggali kuburan dengan tangan dan
kaki. Tapi bukankah begitu memang jika seekor anjing melakukannya,
mes kipun Krisan bukan seekor anjing, namun ia tengah berpura-pura
sebagai seekor anjing. Ia bahkan melakukannya sambil meme letkan
li dah segala, bergerak-gerak keluar-masuk, percaya Ai akan senang me-
lihatnya dari langit. Dan ketika ia diserang haus di te ngah-tengah kerja
gila nya, ia akan melompat dengan berjalan mempergunakan tangan
dan kakinya, menuju selokan yang mengalir di pinggir kuburan, dan
meminum airnya langsung dengan mulut. Dengan kerja seperti itu, ia
401
Cantik.indd 401 1/19/12 2:33 PM