Page 429 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 429

berpikir menebak siapa yang telah menutup matanya, untuk menikmati
              kehangatan tersebut, dan me nik mati sentuhan lembut kulit tangan di
              pipinya.
                 Jika mereka berjalan bertiga, Rengganis Si Cantik hampir selalu
              ber jalan di tengah. Ai pasti memegang tangan gadis itu. Belakangan
              Krisan juga menggenggam tangan Rengganis Si Cantik, untuk merasakan
              lembut tangannya.
                 Ai dan Krisan selalu mengantarkan Rengganis Si Cantik pulang
              terlebih dahulu, sebab rumah mereka berdekatan. Sebagai salam per-
              pisahan, Rengganis Si Cantik selalu mencium pipi Ai dan Ai akan
              mem balasnya. Ia melakukannya juga pada Krisan. Pada awalnya Krisan
              paling malas pada adegan tersebut, sebab terlihat kekanak-kanakan,
              namun setelah kasus sofa dan tangga itu ia begitu me nik matinya. Mera-
              sakan kehangatan bibir si gadis menempel di pipinya, dan mengecup
              pipi si gadis yang hangat dengan bibirnya.
                 Dan jika malam datang, ia tak lagi mengkhayal tentang per ka winan
              masa datang dengan Ai, tapi juga berfantasi melakukan persetubuhan
              hebat dengan Rengganis Si Cantik.
                 Ia hanya memerlukan sebuah cara, dan sebuah kesempatan untuk
              melakukannya.
                 Suatu ketika, saat Ai lengah dan hanya Krisan dan Rengganis
              Si Cantik duduk di halaman depan rumah Sang Shodancho, Krisan
              memeluk gadis itu dan si gadis balik memeluk. Siapa pun tak akan
              terganggu dengan pemandangan semacam itu, bahkan meskipun Ai
              memergokinya. Ketiganya bersaudara, bahkan lebih menyerupai anak
              kembar daripada saudara sepupu. Lagipula Rengganis Si Cantik senang
              memeluk dan dipeluk. Saat itu Krisan merayunya:
                 ”Maukah kau kawin sungguhan denganku kelak?” tanyanya. Perta-
              nya an itu ia tanyakan dalam nada bercanda.
                 Tapi Rengganis Si Cantik menjawabnya serius. ”Ya,” katanya. ”Tak
              ada lelaki lain dalam hidupku selain Krisan, maka kau harus mengawini-
              ku.”
                 ”Orang kawin harus bersetubuh.”
                 ”Maka kita akan bersetubuh.”
                 ”Kita akan melakukannya kapan-kapan.”
                 ”Ya, kapan-kapan.”

                                           422





        Cantik.indd   422                                                  1/19/12   2:33 PM
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434