Page 449 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 449
”Anak Sang Shodancho juga mati,” kata Romeo.
”Itu tak membuatku terhibur,” kata sang preman.
Maka pembantaian anjing paling mengerikan di kota itu mulai
ter jadi, hampir seperti pembantaian orang komunis delapan belas
tahun sebelumnya. Entah apa yang akan terjadi jika Sang Shodancho
tahu, sebab ia sangat menyukai anjing, dan banyak anjing di kota itu
merupakan peranakan ajak-ajak yang dilatihnya sewaktu penyerbuan
terhadap gangguan babi bertahun-tahun lalu. Sang Shodancho tak per-
nah tampak sejak kuburan anaknya digali orang, dan seperti Maman
Gen deng, ia menjelajahi pelosok kota dan desa-desa serta kam pung-
kam pung untuk mencari di mana mayat anaknya berada. Begundal-
begundal itu dengan mudah membacok anjing-anjing yang berkeliaran
di jalanan, mencincangnya seolah mereka hendak menjadikannya
sebagai daging-daging sate. Kepalanya digantung di pojok-pojok jalan,
seolah sebagai penanda bagi semua anjing untuk merasa takut hidup
di kota itu, dengan darah masih menetes-netes dari pangkal lehernya.
Setelah anjing-anjing liar terbunuh tak tersisa, baik yang ditemukan
di tempat-tempat sampah maupun berkeliaran di pantai, mereka mulai
mengincar anjing-anjing piaraan. Ada per lawanan-perlawanan dari para
pemilik anjing, tapi begundal-begundal itu tak mungkin terkalahkan.
Mereka menghancurkan pa gar rumah dan membunuh anjing di kan-
dangnya, dan terutama anjing-anjing yang dirantai tampak tak berdaya
menghadapi para pembunuhnya. Mereka juga masuk ke rumah-rumah,
menghancurkan jendela dan mengincar anjing-anjing yang dipelihara
di atas tempat tidur, hingga bahkan mereka membunuhnya di sana dan
me lem par kannya ke wajan penggorengan di dapur.
Beberapa orang mulai keberatan atas cara-cara kasar para preman
memburu anjing sampai rumah-rumah, namun Maman Gendeng tak
peduli. ”Bahkan jika benar anjing memerkosa anak gadisku,” katanya,
”maka ia sesungguhnya mewarisi pikiran jahat manusia.” Ia bahkan
me nyuruh anak buahnya merusak apa pun yang dimiliki orang-orang
yang memelihara anjing.
”Kita bisa berhadapan dengan tentara jika kau membuat kekacauan
sampai sejauh itu,” kata Romeo dengan nada ketakutan yang tak dapat
disangsikan.
442
Cantik.indd 442 1/19/12 2:33 PM