Page 459 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 459
”Pengkhianat tetaplah pengkhianat,” kata Maman Gendeng yang
di dengar Romeo tanpa lelaki itu bisa melihat wujudnya, meng ingat-
kan nya pada pengkhianatan masa lampau ketika mencuri uang-uang
sang preman.
Maman Gendeng kemudian mengubah wajah Romeo menjadi wa-
jah nya sendiri, tepat ketika keempat prajurit kembali dalam ke adaan
marah tak menemukan Maman Gendeng di sana. Tapi kini mereka
melihat lelaki itu: Maman Gendeng, di puncak bukit.
”Akhirnya kau kami temukan, Maman Gendeng,” kata mereka
sambil menodongkan senjata.
”Aku Romeo,” kata lelaki itu, ”dan bukan Maman Gendeng.”
Tapi dua letusan senapan telah menghentikan hidupnya. Satu peluru
di dahi dan peluru lain di dadanya. Mayat itulah yang di temukan Maya
Dewi, sementara Maman Gendeng naik ke langit dan mengunjunginya
di hari ketiga setelah moksa.
452
Cantik.indd 452 1/19/12 2:33 PM