Page 472 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 472
Ia sering duduk-duduk di beranda jika malam datang, untuk meng-
hirup udara segar, tanpa rasa takut bahwa wajah monsternya dilihat
dan mengganggu orang. Di dalam kegelapan ia merasa be gitu aman,
dan malam adalah teman terbaiknya di beranda. Bahkan di waktu dini
hari, sebelum matahari membuat segalanya terang-benderang, ia sering
bangun begitu cepat untuk duduk-du duk dan melihat bintang kemerah-
an yang disebut si malaikat sebagai Venus. Ia menyukainya, sebab ia
begitu cantik. Seperti na manya.
Kini ia duduk di beranda untuk menunggu Pangeran yang dijanji-
kan. Ia tak tahu dengan cara apa ia akan datang. Mungkin dengan ular
naga yang datang dari Venus, mungkin datang dari dalam tanah secara
mengejutkan. Ia tak tahu, tapi ia menunggu. Dan malam itu berlalu
tan pa ada seorang pun Pangeran lewat di depan rumahnya. Bahkan
gelan dangan pun tidak ada.
Tapi ia percaya malaikatnya tak akan berbohong, maka ia me nung-
gunya kembali di malam kedua. Ada satu iring-iringan pe makaman,
namun tak ada Pangeran. Juga ada penjual bajigur lewat namun tak
mampir, menoleh pun tidak. Tak ada Pangeran hingga akhirnya ia
ter tidur di kursi kelelahan dan Rosinah datang mem bo pongnya, meni-
durkannya di kamar.
Di malam ketiga juga tak ada siapa pun yang datang. Rosinah ber-
tanya mengapa ia duduk di beranda setiap malam seperti me nunggu se-
suatu, dan Si Cantik akan menjawab, ”Menunggu Pa nge ranku datang.”
Rosinah mulai memahaminya bahwa gadis itu kini telah memasuki
masa puber. Ia telah tahu sebelumnya gadis itu telah menstruasi, dan
kini ia menginginkan seorang kekasih. Ia duduk di beranda berharap
seseorang melihat dan jatuh cinta kepadanya. Memikirkan hal itu Rosi-
nah menjadi sedih dan masuk ke kamarnya, menangisi kemalangan Si
Cantik yang buruk rupa, yang bahkan tak pernah menyadari, mungkin
seumur hidup ia tak mungkin mem peroleh siapa pun yang akan mencin-
tainya. Tak ada Pangeran untuknya.
Tapi Si Cantik tetap menunggu di malam keempat, dan kelima
dan keenam. Di malam ketujuh seorang lelaki muncul dari semak-se-
mak pojok halaman rumah, mengejutkannya. Ia begitu tampan dan
ia segera merasa yakin, itu Pangerannya. Umurnya sekitar tiga puluh
465
Cantik.indd 465 1/19/12 2:33 PM