Page 212 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 212
a yu Utami
konsep ini. Dan agustinus itu juga ampun patriarkalnya.
Tidak adil betul jika manusia lahir sudah berdosa asal. Dosa
kan seharusnya perbuatan kita sendiri, berada dalam wilayah
tanggung jawab kita.
“Setelah dewasa beranjak tua aku sadar bahwa kita lahir
pun bukan karena keputusan kita. artinya, ada banyak hal
dalam diri kita yang bukan tanggung jawab kita. Kita tidak bisa
memilih lahir sebagai anak kaya atau miskin, dari orangtua
yang harmonis atau yang berkelahi melulu. Kita tidak bisa
memilih talenta kita. Kita lahir tidak sempurna, melainkan
membawa cacat dan kelemahan genetik orangtua kita. Kita
bukan selembar kertas kosong.
“Hidup ini memang tidak adil, karenanya. Toh kita harus
mem perjuangkan keadilan. Tapi, dari perbandingan ini, se-
sung guhnya tak sulit memahami konsep dosa asal. Yaitu
bahwa kita lahir sudah membawa sejenis ‘cacat bawaan’.
“Menarik dan kontroversialnya agustinus adalah ketika
ia menggambarkan bahwa dosa asal itu berhubungan dengan
seks. Dosa asal diteruskan melalui hubungan seks. Ciri-ciri-
nya ada pada hadirnya rasa malu sekaligus syahwat. Dalam
alkitab, kedua hal itu memang baru terjadi setelah manusia
me mutuskan untuk memakan buah terlarang. Rasa malu
karena telanjang baru ada setelah adam dan Hawa makan
buah Pohon Pengetahuan yang terlarang itu. Birahi baru ada
sete lah mereka diusir dari Taman Eden.
“agustinus berspekulasi bahwa sebelum manusia pertama
jatuh ke dalam dosa makan Buah Pengetahuan, mereka secara
potensial bisa berhubungan seks untuk bereproduksi. Tetapi
tidak dengan birahi. Jadi, katanya, adam bisa ereksi bukan
karena nafsu, melainkan karena ia memerintahkan penisnya
206
Enrico_koreksi2.indd 206 1/24/12 3:03:57 PM