Page 213 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 213

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 untuk berdiri seperti ia memerintahkan jari untuk menunjuk.
                 Semua dengan kesadaran.
                    “Dosa asal datang bersama rasa malu dan syahwat. Tapi,
                 menurut kamu syahwat itu apa sih?”
                    aku  tak  siap  menanggapi,  maka  ia  menjawab  sendiri:
                 “Menurut  aku,  syahwat  itu  adalah  menjadikan  orang  obyek
                 ke  senangan kita. Dalam syahwat, manusia tidak berhubung an
                 dengan yang lain sebagai subyek dengan subyek, melain kan
                 dalam relasi kekuasaan. Manusia melihat yang lainnya seba-
                 gai obyek. atau, dalam kasus masokisme, ia melihat dirinya
                 sebagai obyek bagi yang lain. Jadi, hubungannya selalu tidak
                 pernah setara. Selalu ada obyektivikasi. Selalu ada keinginan
                 menguasai.
                    “Dalam hal hubungan seks kita,” lanjut a, “kita tampaknya
                 setara,  tapi  sesungguhnya  hanya  karena  ada  pergantian
                 momen dalam diri kita masing-masing antara momen sadis
                 dan momen masokis. Maksudku, kita senang menjadikan yang
                 lain obyek, tapi kita juga senang menjadikan diri kita obyek
                 bagi  yang  lain.  Hanya  karena  perbandingannya  setara  kita
                 jadi  tampak  seimbang.  Tapi,  struktur  relasi  kekuasaan  dan
                 obyektivikasinya tetap ada.”
                    ah. Sekarang dia menganalisa permainan cinta kami de-
                 ngan sangat dingin belaka. Seolah-olah yang bercinta adalah
                 orang  lain.  “Jangan  dikira  kita  tidak  menjadikan  yang  lain
                 obyek,” ia memperingatkan.
                    “nah,  rasa  malu  berhubungan  dengan  kesadaran  bahwa
                 kita menempatkan diri dan orang lain dalam relasi yang tidak
                 pantas. Relasi obyektivikasi. Bayangkan, kita kok doyan sama
                 kelamin orang lain. Kan memalukan.”
                    Terus  terang,  pendapatnya  mengenai  alkitab,  hal-hal


                                                                         207



       Enrico_koreksi2.indd   207                                     1/24/12   3:03:57 PM
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218