Page 91 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 91

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 atas kosong. Kami harus memanjat konstruksi penyangga rel
                 itu, menunggu sampai ada satu keranjang yang lewat di muka
                 kami, dan melompat ke sana sebelum lori itu lampau.
                    aku menemukan bakatku. aku tidak takut ketinggian. aku
                 tidak berdebar-debar mual. Sebaliknya, aku berdebar pe nuh
                 gairah.  Kupanjat  tiang-tiang  itu.  Mataku  tertuju  pada  satu
                 keranjang baja yang kuincar. Begitu ia lewat di depanku aku
                 pun melompat. Hup! aku mendarat di tengah tumpu kan sak
                 semen. lori bergerak maju dengan derit-derit sarat. Ku lihat si
                 Untung di belakangku, masih mengambil ancang-ancang untuk
                 melompat.  Tampaknya  ia  ketakutan.  lori  yang  kutum  pangi
                 melaju. Di bawahku terbentang lembah, hijau oleh sawah dan
                 pepohonan. Bumi semakin di bawah, aku bergantung dalam
                 keranjang semen di ketinggian. Jika aku jatuh, aku pasti mati.
                 Tapi pengetahuan itu menambah rasa gagahku. aku ternyata
                 berani.
                    aku melihat sawah, pepohonan, atap-atap rumah, jalanan
                 dan kendaraan menuju Teluk Bayur. aku sedang terbang. aku
                 melihat langit terbentang. Yang kurasakan adalah baha gia dan
                 merdeka. ah, seharusnya seperti inilah menjadi anak laki-laki:
                 merdeka.
                    Semen-semen itu akan dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur
                 sebelum diangkut dengan kapal-kapal ke Jawa. Berada di atas
                 tumpukannya, aku berkhayal, apa rasanya ikut sak-sak semen
                 itu naik kapal ke Jawa? ayah-ibuku berasal dari sana. Mereka
                 selalu bercerita yang hebat-hebat tentang Pulau Jawa...
                    Khayalanku tentang Pulau Jawa tidak berlangsung lama.
                 Sebab  aku  begitu  bahagia  dengan  keberhasilanku  dan  pe-
                 man dangan  terbuka  di  sekelilingku.  lori  kadang  macet  dan
                 berhenti sebentar. Itu hanya menambah rasa petualanganku.


                                                                          85



       Enrico_koreksi2.indd   85                                      1/24/12   3:03:53 PM
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96