Page 51 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 51
mengkonstraskan. Secara tidak langsung, kalimat tersebut
membuat damarkasi antara pihak “kita” yang melakukan
demonstrasi secara ricuh dengan pihak “mereka” yang melakukan
demonstrasi secara damai. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan
pihak “kita” itu tidak benar karena tidak mengutamakan jalan
damai.
2. Objektivasi-Abstraksi
Elemen wacana ini berhubungan dengan pertanyaan apakah
informasi mengenai suatu peristiwa atau aktor sosial ditampilkan
dengan memberi petunjuk yang konkret ataukah yang ditampilkan
adalah abstraksi (Calista & Nafiah, 2018). Jumlah suatu
demonstrasi mahasiswa dapat dikatakan menunjukkan angka
yang jelas seperti 50, 121, atau 2456, dapat juga dengan membuat
suatu abtraksi seperti ratusan, ribuan, atau banyak sekali. Makna
yang diterima khalayak akan berbeda, karena dengan membuat
abstraksi peristiwa atau aktor yang sebetulnya secara kuantitatif
berjumlah kecil dengan abtraksi dikomunikasikan seakan
berjumlah banyak.
Contohnya:
Objektivisi-abstraksi dalam pemberitaan peristiwa
kerusuhan di India yang diliput oleh media Kompas.com dapat
dilihat pada kutipan dibawah ini,
Objektivasi: “Kabar terbaru, sudah 20 orang yang
tewas.”
Abstraksi: “Jumlah korban akibat kerusuhan di
New Delhi, India, terus bertambah.”
Kalimat objektiviasi disebut secara jelas bahwa “20 orang
tewas” akibat kerusuhan di India, sedangkan kalimat abtraksi
dengan membuat sesuatu yang abstrak seperti “terus bertambah”.
Pembaca akan mempresentasikan lain antara yang disebut secara
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 46