Page 26 - E-MODUL_MBS
P. 26

menetapkan  jalan  yang  ditempuh  menggunakan  petunjuk  perjalanan,
                           serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
                           peserta didik.
                       d.  Guru sebagai pelatih Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan
                           latihan keterampilan baik intelektual maupun bertindak sebagai pelatih.
                           Pelatihan dilakukan, di samping harus memperhatikan kompetensi dasar
                           dan  materi  standar,  juga  harus  mampu  memperhatikan  perbedaan
                           individual peserta didik  dan  lingkungan.  Untuk  itu,  guru  harus  banyak
                           tahu, meskipun tidak mencakup semua hal secara sempurna, karena hal
                           itu tidaklah mungkin.
                       e.  Guru sebagai penasihat.
                           Guru  adalah  sebagai  penasihat  bagi  peserta  didiknya.  Bahkan  bagi
                           orang  tua,  meskipun  mereka  tidak  memiliki  latihan  khusus  sebagai
                           penasihat khusus sebagai penasihat dan dalam beberapa hal tidak dapat
                           berharap untuk menasihati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan
                           dengan  kebutuhan  untuk  membuat  keputusan,  dan  dalam  prosesnya
                           akan lari kepada gurunya. Peserta didik akan menemukan sendiri dan
                           secara  mengherankan,  bahkan  mungkin  menyalahkan  apa  yang
                           ditemukannya,  serta  akan  mengadukan  kepada  guru  sebagai  orang
                           kepercayaannya.
                       f.  Guru sebagai pembaharu.
                           Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan
                           yang lebih bermakna bagi peserta didik. Unsur yang hebat dari manusia
                           adalah  kemampuan  untuk  belajar  dari  pengalaman  orang  lain.  Kita
                           menyadari bahwa manusia normal dapat menerima pendidikan, dengan
                           memiliki  kesempatan  yang  cukup,  ia  dapat  mengambil  bagian  dari
                           pengalaman  yang  penyesuaian  dengan  kondisi  lingkungan.  Untuk  itu
                           diperlukan  berbagai  bertahun-tahun,  proses  belajar  serta  prestasi
                           manusia dan mewujudkan yang terbaik dalam suatu kepribadian yang
                           unik dalam jangka waktu tertentu.
                       g.  Guru sebagai model dan teladan
                           Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan
                           mendapat  sorotan  peserta  didik  serta  orang  di  sekitar  lingkungannya
                           yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. misalnya seperti; 1)
                           Sikap dasar; postur yang akan tampak dalam masalah-masalah penting,
                           keberhasilan,  kegagalan,  pembelajaran,  kebenaran,  hubungan  antara
                           manusia,  agama  pekerjaan  permainan  dan  diri.  2)  Bicara  dan  gaya
                           bicara; penggunaan bahasa sebagai alat berpikir. 3) Kebiasaan bekerja
                           ;  gaya  seseorang  yang  dipakai  seseorang  dalam  bekerja  yang  ikut
                           mewarnai kehidupannya. 4) Sikap melalui pengalaman dan kesalahan ;
                           pengertian hubungan antara luasnya pengalaman dan nilai serta tidak
                           mungkinnya mengelak dari kesalahan.

                           Kesiapan  guru  dalam  melaksanakan  MBS  (Manajemen  Berbasis
                       Sekolah), bahwa guru idaman memiliki persyaratan seperti yang dirumuskan
                       dalam  proyek  pengembangan  pendidikan  (P3G)  yaitu  menguasai  materi
                       pelajaran, memahami teori pendidikan, mampu mengelola kelas, menguasai
                       strategi pembelajaran, memahami teori interaksi belajar mengajar, mampu




                                                                                                     21
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31