Page 55 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 55
Simulasi Sosial Sarane Boocock Membantu peserta didik mengalami realitas dan
Harold Guetzkow proses sosial untuk memperoleh konsep, reaksi,
dan keterampilan mengambil keputusan
Kebergantungan Robert Slavin dan Mengembangkan strategi kebergantungan dari
positif lain-lain interaksi sosial Memahami emosi dan hubungan
antarmasyarakat
(Sumber: Joyce & Weil, 2003)
Berikut diuraikan secara lebih rinci beberapa di antara model-model pembelajaran yang
termasuk ke dalam kelompok pembelajaran interaksi sosial
1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
Model pembelajaran investigasi kelompok merupakan wahana untuk mendorong dan
membimbing keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa melalui
investigasi kelompok diwujudkan dalam bentuk aktivitas saling bertukar pikiran melalui
komunikasi yang terbuka dan bebas serta kebersamaan mulai dari kegiatan merencanakan
topik-topik investigasi sampai dengan pelaksanaan investigasi. Unsur-unsur model
pembelajaran investigasi kelompok ditampilkan pada Tabel 9.10.
Tabel 9.10 Model Pembelajaran Investasi Kelompok
Unsur Deskripsi
Sintaks Fase 1: Pengenalan Masalah Siswa dihadapkan dengan situasi yang
problematis
Fase 2: Eksplorasi Reaksi terhadap Situasi
Siswa menelusuri dan menemukan pokok perma- salahan atau
situasi problematis yang dihadapi.
Fase 3: Pembagian Tugas
Siswa merumuskan tugas dan organisasi belajar (definisi
permasalah, peran, tugas, dan sebagainya)
Fase 4: Kegiatan Belajar Penelitian
Siswa belajar secara mandiri dan berkelompok kemudian
mendiskusikannya.
Fase 5: Menganalisis Kemajuan dan Proses Belajar Siswa
menganalisis kemajuan yang diperoleh dalam proses
penelitian kelompok.
Fase 6: Evaluasi dan Pengulangan Proses
Kelompok siswa mengecek proses dan hasil penelitian
kelompok, kemudian melakukan penelitian lebih lanjut.
Sistem Sosial Pembelajaran ini berdasarkan pada proses demokrasi dan keputusan
kelompok. Suasana harus mendukung kegiatan belajar, di mana
negosiasi dibutuhkan oleh
peserta didik. Pembelajaran dilakukan untuk membangun iklim
kooperatif dalam melakukan penyelesaian masalah secara demokratis.
Prinsip Reaksi Guru bertindak sebagai fasilitator dengan membantu peserta didik
dalam merumuskan rencana, melaksanakan proses, mengatur kerja
kelompok, dan sebagainya. Peserta didik menentukan jenis informasi
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, serta mengevaluasi hasil yang
diperoleh secara berkelompok.
51