Page 56 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 56

Sistem Pendukung       Lingkungan belajar harus dapat merespons atau mendukung kebutuhan
                                       peserta didik.
                Dampak

                a. Dampak              Pandangan konstruktivisme tentang pengetahuan, kemampuan inkuiri,
                Instruksional          serta proses pengaturan kelompok yang efektif.
                b. Dampak Pengiring    Menghormati keberagaman, kebersamaan, kemandirian, dan komitmen
                                       terhadap inkuiri sosial.
               (Sumber: Joyce & Weil, 2003)

               2.  Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
                       Model pembelajaran inkuiri yurisprudensi merupakan metode studi kasus dalam proses
               peradilan  yang  diterapkan  dalam  suasana  pembelajaran  di  kelas.  Studi  kasus  yang  dapat
               dibahas mungkin merupakan masalah sosial di daerah-daerah di mana kebijakan publik harus
               dilakukan  (keadilan,  kesetaraan,  kemiskinan,  kekuasaan,  dan  sebagainya).  Peserta  didik
               dituntun untuk mengidentifikasi kebijakan publik, isu-isu terkait permasalahan yang ada di
               masyarakat.. Unsur-unsur model pembelajaran inkuiri yurisprudensi di ditampilkan pada Tabel
               9.11.
               Tabel 9.11 Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi

                 Unsur                                           Deskripsi
                Sintaks         1.  Orientasi
                                2.  Menunjukkan fakta perbedaan pandang/prioritas nilai sosial
                                3.  Mengidentifikasi masalah
                                4.  Peserta  didik  menghimpun  fakta dan  memadukannya menjadi  isu  umum.
                                    Peserta  didik  memilih  satu  isu  untuk  didiskusikan.  Peserta  didik
                                    mengidentifikasi nilai dari perbedaan pandangan
                                5.  Penentuan posisi (belajar mandiri atau diskusi) Peserta didik menentukan
                                    posisi nilai. Peserta didik mengemukakan dasar posisinya.
                                6.  Menjelajahi sikap yang mendasari posisi yang diambil
                                7.  Memperkirakan dalam situasi apa nilai dilanggar dan apa
                                    akibatnya Menyusun prioritas nilai
                                8.  Penghalusan dan pemenuhan posisi
                                9.  Peserta didik menentukan kembali posisi nilai Penguatan nilai yang
                                    dipegangnya
                                10. Pengujian asumsi tentang fakta, definisi, dan konsekuensi.
                                11. Mengidentifikasi asumsi aktual dan  menunjukkan relevensinya.
                                12. Memperkirakan akibat dan menguji kekuatannya.
                Sistem Sosial    Model ini terstruktur, di mana guru memulai dan mengontrol diskusi,
                                 namun tetap menjaga suasana keterbukaan berpikir dan kesamaan
                                 mengemukakan pendapat.
                Prinsip Reaksi   Mempertahankan iklim intelektual di mana semua pandangan dihormati dan
                                 guru  tidak  langsung melakukan  evaluasi  pendapat  peserta  didik.  Guru
                                 memastikan  bahwa  isu-isu/kebijakan  telah  dieksplorasi dan  mengeksplorasi
                                 pemikiran peserta didik melalui pertanyaan relevansi, konsistensi, khusus dan
                                 umum, kejelasan definisi, dan kontinuitas. Guru harus menjaga gaya dialektis,
                                 menggunakan  dialog  konfrontatif,  mempertanyakan  asumsi  siswa  dan
                                 mengemukakan contoh analogi khusus untuk menentang pernyataan umum.



                                                           52
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61