Page 17 - E-Modul Pengembangan Pembelajaran PPKn SD_Neat
P. 17
Taniredja, (2011:89) mengemukakan bahwa terdapat lima prinsip-prisip VCT,
yaitu: a) penanaman nilai dan pengubahan sikap dipengaruhi banyak faktor antara lain
faktor potensi diri, kepekaan emosi, intelektual dan faktor lingkungan, norma nilai
masyarakat, sistem pendidikan dan lingkungan keluarga dan lingkungan bermain; b)
sikap dan perubahan sikap dipengaruhi oleh stimulus yang diterima peserta didik dan
kekuatan nilai yang telah tertanam atau dimiliki pada diri peserta didik; c) nilai, moral dan
norma dipengaruhi oleh faktor perkembangan, sehingga guru harus mempertimbangkan
tingkat perkembangan moral (moral development) dari setiap peserta didik; d)
pengubahan sikap dan nilai memerlukan keterampilan mengklarifikasi nilai/sikap secara
rasional, sehingga dalam diri mahasiswa muncul kesadaran diri bukan karena rasa
kewajiban bersikap tertentu atau berbuat tertentu; e) pengubahan nilai memerlukan
keterbukaan, karena itu pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui VCT
menuntut keterbukaan antara guru dan peserta didik.
Taniredja, (2011) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran VCT sebagai
berikut: (1) Kebebasan Memilih. Pada tingkat ini terdapat tiga tahap kegiatan yang harus
dijalankan, yakni: (a) memilih secara bebas, artinya kesempatan untuk menentukan
pilihan yang menurutnya baik. Nilai yang dipaksakan tidak akan menjadi miliknya secara
penuh; (b) memilih dari beberapa alternatif. Artinya untuk menentukan pilihan dari
beberapa alternatif pilihan secara bebas; (c) memilih dari beberapa alternatif
pertimbangan konsekuensi yang akan timbul sebagai akibat pilihannya. (2) Menghargai.
Tingkat pembelajaran VCT pada kegiatan ini terdiri dari dua tahap, yakni: (a) adanya
perasaan senang dan bangga dengan nilai yang menjadi pilihannya, sehingga nilai
tersebut akan menjadi bagian dalam dirinya; (b) menegaskan nilai yang sudah menjadi
bagian integral dalam dirinya di depan umum. Artinya, bila kita menganggap nilai itu
suatu pilihan, maka kita akan berani dengan penuh kesadakan untuk menunjukan di
depan orang lain. (3) Berbuat. Tahap terakhir dalam model pembelajaran VCT terdiri dari
dua tahap yakni: (a) kemauan dan kemampuan untuk mencoba melaksanakannya; (b)
mengulangi perilaku sesuai dengan nilai pilihannya.
Artinya, nilai yang menjadi pilihan itu harus mencerminkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kertawisastra (2003) VCT menekankan bagaimana sebenarnya seorang
membangun nilai yang menurut anggapanya baik, yang pada gilirannya nilai-nilai
tersebut akan mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Secara
konseptual sintaks model pembelajaran VCT dapat digambarkan pada halaman berikut:
Gambar 3.1. Sintaks Model Pembelajaran Value Clarification Technique
14