Page 18 - E-MODUL_Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi
P. 18

4.3 Menulis
                      Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan
                      sebuah tulisan. Seorang penulis yang memahami dengan baik makna kata
                      menulis  akan  betul-betul  peduli  terhadap  kejelasan  apa  yang  ditulis,
                      kekuatan  tulisan  itu  dalam  mempengaruhi  orang  lain,  kepiawaian  penulis
                      dalam memilih dan mengolah kata-kata.
                      Menulis  adalah  keterampilan  produktif  dengan  menggunakan  tulisan.
                      Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di
                      antara  jenis-jenis  keterampilan  berbahasa  lainnya.  Ini  karena  menulis
                      bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga
                      mengembangkan  dan  menuangkan  pikiran-pikiran  dalam  suatu  struktur
                      tulisan yang teratur.
                      Keterampilan  menulis  adalah  kemampuan  yang  dimiliki  seseorang  dalam
                      bidang tulis menulis sehingga tenaga potensial dalam menulis. Keterampilan
                      menulis  untuk  saat  sekarang  telah  menjadi  rebutan  dan  setiap  orang
                      berusaha  untuk  dapat  berperan  dalam  dunia  menulis.  Banyak  orang
                      berusaha  meningkatkan  keterampilan  menulisnya  dengan  harapan  dapat
                      menjadi penulis andal.
                      Aktivitas menulis tidak hanya dilihat dari segi hasil, tetapi juga dilihat sebagai
                      suatu proses. Melalui pendekatan proses, siswa belajar bagaimana menulis.
                      Hoskisson dan Tompkins (dalam Farris, 1993) menyatakan bahwa menulis
                      adalah  kegiatan  yang  berulang  dan  melingkar,  penulis  bergerak  maju
                      mundur  melalui  serangkaian  tahapan,  yang  secara  umum  meliputi
                      pramenulis, menyusun draf, merevisi, dan mengedit.
                      Berdasarkan  pendekatan  proses,  aktivitas  menulis  dilakukan  melalui
                      beberapa  tahapan,  yakni:  prewriting,  drafting,  revising,  editing,  dan
                      publishing. Tompkins (1994) menguraikan tahapan-tahapan proses menulis
                      sebagai berikut.
                       1.  prewriting, yakni tahap persiapan menulis. Pada tahap ini, siswa memilih
                           topic,  mengumpulkan  dan  mengorganisasikan  ide,  mengidentifikasi
                           pembaca,  mengidentifikasi  tujuan,  dan  memilih  bentuk  tulisan  yang
                           sesuai dengan pembaca dan tujuan.
                       2.  drafting,  yakni  tahap  memulai  menulis.  Pada  tahap  ini,  siswa  mulai
                           menulis  draf  kasar  yang  menekankan  pada  isi  tulisan  tanpa
                           memperhatikan mekanik.
                       3.  revising,  yakni  tahap  membicarakan  tulisan  yang  dihasilkan.  Artinya,
                           pada  tahap  ini,  siswa  mendiskusikan  bersama  untuk  memperbaiki  isi
                           tulisan mereka, siswa berpartisipasi secara aktif konstruktif dalam diskusi
                           tersebut  serta  membuat  perubahan  sesuai  dengan  komentar  guru
                           maupun siswa yang lainnya.
                       4.  editing, yakni tahap penyelesaian tulisan ke dalam bentuk akhir, pada
                           tahap  ini,  siswa  memeriksa  karangan  mereka  sendiri.  Siswa  dapat
                           membantu  untuk  memeriksa  karangan  teman  sekelas  mereka,  siswa
                           mengidentifikasi,  dan  memperbaiki  kesalahan  mekaniknya.  Misalnya,




                                                           13
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23