Page 68 - E-Modul Pembelajaran Micro_Neat
P. 68
8.5 Komponen-komponen Keterampilan Memberikan Penguatan
Ada dua jenis penguatan yang biasa diberikan oleh guru yaitu penguatan verbal
dan non verbal.
a. Penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik
kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi. Melalui katakata itu
siswa akan merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas
dan terdorong untuk lebih aktif belajar. Misalnya, ketika diajukan sebuah
pertanyaan kemudian siswa menjawab dengan tepat, maka guru memuji siswa
tersebut dengan mengatakan “Bagus..!”, “Tepat sekali..!”, “Wah..!”, “Hebat
kamu” dan lain sebagainya. Demikian pula ketika jawaban siswa kurang
sempurna, guru berkata “Hampir tepat..!” atau 100-50 dan lain-lain. Apa yang
diungkapkan oleh guru menunjukkan bahwa jawaban siswa masih perlu
penyempurnaan.
b. Penguatan non verbal adalah penguatan yang tidak menggunakan kata-kata
atau kalimat. Misalnya, melalui anggukan kepala tanda setuju, gelengan
kepala tanda tidak setuju, mengernyitkan dahi, mengangkat pundak dan lain
sebagainya. Selain itu, penguatan nonverbal juga dapat dilakukan dengan
memberikan tanda-tanda tertentu. Misalnya, penguatan dengan melakukan
sentuhan (kontak) dengan berjabat tangan atau menepuk-nepuk pundak siswa
setelah siswa memberikan respon yang bagus. Contoh kalimat non verbal
antara lain: guru mendekati siswa yang sedang menulis dengan menggambar
muka yang sangat disenangi siswa, guru menyuruh siswa mengerjakan tugas
lalu guru mengambil alat-alatmusik untuk melakukan kegiatan bernyanyi,
guru menepuk pundak siswa yang berprestasi di dalam kelas. Pemberian
penguatan baik penguatan verbal maupun penguatan non verbal merupakan
usaha atau cara guru untuk meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa,
sehingga terciptanya proses belajar mengajar yang efektif. Salah satu cara
guru untuk memotivasi dan menarik minat siswa dalam belajar adalah dengan
memberikan penguatan. (Nurdiani, 2018)
63