Page 14 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 14
BAB IV
Topik 3 Behaviourisme & Aplikasinya dalam pembelajaran IPA di SD
1. Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
• membedakan teori-teori belajar yang digunakan dalam
pembelajaran IPA SD;
• menganalisis implikasi masing-masing teori dalam pembelajaran
IPA SD;
• merumuskan solusi dalam bentuk proyek berdasarkan teori belajar
dan implikasinya.
2. Uraian Materi
Belajar adalah proses seseorang mengalami perubahan
perilaku yang permanen sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan
yang terjadi juga berupa pertumbuhan dan perkembangan. Belajar
merupakan kegiatan yang sering dilakukan di sekolah. Dalam
melakukan pembelajaran, guru akan menggunakan berbagai macam
pendekatan belajar. Salah satu pendekatan belajar yang terkenal
adalah pendekatan behavioristik. Behavioristik berfokus pada cara
mengubah perilaku orang, dari yang tidak diinginkan menjadi yang
diinginkan, dari waktu ke waktu dan mencontohkan perilaku mereka
pada orang lain (Akpan, 2020b). Pembelajaran behavior didasarkan
pada landasan impuls-reaksi (Masethe et al., 2017);(Ahmad & Jamil,
2020). Menurut pandangan Behavioris, peserta didik seperti kertas
kosong dan perilaku merupakan hasil dari penguatan (Ahmad & Jamil,
2020). Pembelajaran behaviour menekankan pada pembelajaran
tingkat rendah, seperti menghafal daripada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Dengan demikian, behavior dianggap sebagai
pembelajaran pasif.
Implementasi pembelajaran berdasarkan teori Behaviouristik
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran behaviour (Ahmad & Jamil, 2020) adalah sebagai
berikut.
Kelebihan
1. Lebih mudah dalam mengartikulasikan interaksi perilaku baik di
rumah maupun di sekolah
2. Behaviorisme memainkan peran penting memodifikasi perilaku
seseorang berdasarkan penguatan, hukuman, dan kepunahan.
3. Mendorong tanggapan pelajar untuk merespon dalam situasi
tertentu.
4. Keberhasilan konsekuensi mudah diukur.
5. Melindungi pembelajaran eksplisit.
11