Page 10 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 10
BAB III
Topik 2 Literasi IPA
1. Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu menganalisis
tentang literasi IPA
2. Uraian Materi
Literasi IPA memiliki tujuan mengembangkan siswa pada
literasi ilmiah, mempunyai pemahaman yang baik mengenai sifat IPA
yang berkaitan dengan literasi IPA (Azninda et al., 2021; Bilican et al.,
2021). Literasi IPA ialah kemampuan dalam hal memakai
pengetahuan IPA, mengidentifikasi pertanyaan, juga pengambilan
keputusan berdasar pada bukti-bukti, juga dalam memahami
pembuatan keputusan mengenai alam dan perubahan terhadap alam
tersebut melalui aktivitas manusia (Pramuda et al., 2019; Yacoubian,
2018).
Indikator dari literasi IPA (Jauhariyah et al., 2020; Karaman,
2017; Koponen, 2020) yakni sebagai berikut.
(1) Mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid. Artinya, informasi
maupun pengetahuan ilmiah yang dimiliki harus berdasarkan data
maupun bukti yang didapatkan, baik melalui pengamatan dengan
panca indra atau melalui kegiatan percobaan.
(2) Melaksanakan penelusuran literatur yang efektif. Maksudnya,
informasi yang didapatkan merupakan hasil dari menelaah literatur
yang selaras dan juga efektif.
(3) Memahami elemen desain penelitian maupun bagaimana akibat
terhadap temuan atau kesimpulan.
(4) Menghasilkan grafik secara tepat dari data yang dimiliki.
(5) Memecahkan permasalahan.
IPA pada hakikatnya mempunyai tiga konseptual dalam
mendorong identitas IPA, yakni 1) rasa kebersamaan dan afiliasi; 2)
dibangun oleh faktor sikap ekstrinsik dan intrinsik yang konsisten; 3)
kecocokan antara IPA di sekolah dan IPA di kenyataan (Vincent-Ruz
& Schunn, 2018). IPA merupakan sebuah cara dalam membelajarkan
tentang suatu hal yang dapat dipahami, tentang hal yang tidak
diketahui, seberapa jauh hal tersebut diketahui karena suatu hal tidak
dapat dipahami secara mutlak, bagaimana mengatasi keraguan juga
ketidakpastian, bagaimana aturan membuktikannya, seperti apa
dalam memikirkan sesuatu. Hal-hal tersebut kemudian dapat
dibuatkan sebuah penilaian, bagaimana membedakan yang benar dari
salah, dan menunjukkannya. Ini merupakan hasil sekunder yang
penting dari literasi IPA, dan IPA pada khususnya (Siayah & Setiawan,
2020). Dalam mengajarkan IPA, perlu perencanaan yang matang
secara terintegrasi dengan konten (García-Carmona, 2021). Literasi
IPA juga membantu dalam proses pembentukan pola pikir,
tingkahlaku, dan membentuk karakter agar peduli dan bertanggung
jawab terhadap diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam semesta,
7