Page 22 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 22
Motivasi ekstrinsik tercipta melalui penghargaan yang diberikan
melalui proses interaksi sosial.
Seperti teori belajar lainnya, teori konstruktivisme memilki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teori konstruktivisme adalah
peserta didik terlibat dalam kegiatan belajar yang berhubungan
dengan kehidupan nyata. Hal ini menyebabkan peserta didik mampu
membangun pengetahuannya dari belajar dan pengalaman,
keyakinan, serta sikapnya di masa lalu. Kelemahan teori belajar
konstruktivisme adalah pengalaman dan sikap tiap individu berbeda-
beda sehingga hasil belajar tidak selalu bisa dicapai oleh semua
individu (Ahmad & Jamil, 2020).
Menurut teori konstruktivisme, pembelajaran berbasis masalah
sangat bagus diterapkan untuk peserta didik. Pada pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik dituntun mengendalikan situasi
belajar. Ketika peserta didik terlibat dalam suatu kegiatan,
kemampuan mereka dalam mengatasi masalah, mempelajari implikasi
topik, dan mengelompokkan pengalaman ke dalam pengetahuan
mereka akan berkembang (Ahmad & Jamil, 2020).
Secara singkat, teori belajar konstruktivisme menegaskan
beberapa gagasan sebagai berikut (Ah-nam & Osman, 2017).
a. Rekonstruksi pengetahuan, artinya peserta didik membangun
pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar yang mereka
alami.
b. Kolaborasi, artinya interaksi dengan teman sebaya juga bisa
mengubah pengetahuan yang mereka miliki.
c. Eksplorasi, pemahaman yang peserta didik dbangun secara
mandiri.
d. Belajar melalui perancangan, pembelajaran dapat ditingkatkan
dengan melibatkan peserta didik dalam proses perancangan suatu
desain.
e. Literasi teknologi, peserta didik menggunakan teknologi secara
efektif dan efisien untuk membangun pengetahuan mereka.
Pembelajaran IPA menggunakan prinsip teori konstruktivisme
merupakan cara terbaik dalam meningkatkan hasil belajar siswa
(Ahmad & Jamil, 2020). Penerapan pembelajaran IPA menggunakan
teori konstruktivisme sosial terdapat 3 tahapan. Tahap pertama,
berusaha untuk mengutamakan pentingnya motivasi intrinsik dalam
mendorong prilaku manusia (belajar siswa). Sudut pandang ini dinilai
sejalan dengan pendekatan pendidikan IPA. Pada tahap awal, aspek
relevansi menjadi fokus utama pembelajaran. Aspek relevansi yang
dimaksud adalah memperhatikan perkembangan sosial dan pribadi
siswa yang menjadi bagian dari tujuan pendidikan. Di dalam proses
pembelajaran, skenario dikontekstualisasikan oleh siswa. Dengan
bantuan guru, skenario digunakan untuk merangsang ide-ide sains,
19