Page 26 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 26

BAB VI
                         Topik 5 Experiential learning David Kolb dan Cone of Experience
                                  Dale serta aplikasinya dalam pembelajaran IPA di SD
                          1.  Sub Capaian Pembelajaran MK
                             Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
                           •  membedakan         teori-teori   belajar   yang     digunakan      dalam
                               pembelajaran IPA SD;
                           •  menganalisis  implikasi  masing-masing  teori  dalam  pembelajaran
                               IPA SD;
                           •  merumuskan solusi dalam bentuk proyek berdasarkan teori belajar
                               dan implikasinya.

                         2. Uraian Materi
                            Experiential Learning
                                   Experiential  learning  theory  (ELT)  atau  teori  pembelajaran
                            pengalaman merupakan salah satu teori belajar yang termasuk teori
                            belajar konstruktivisme. ELT adalah teori belajar yang berfokus pada
                            belajar melalui pengalaman  (Akpan,  2020b;  Leal-rodríguez  &  Albort-
                            morant,  2018).  Teori  ini  merupakan  perpaduan  dari  teori  belajar
                            kognitif  dan  behaviorisme  yang  menggabungkan  pengalaman,
                            persepsi, kognisi, dan prilaku peserta didik. Hal ini terlihat pada siswa
                            yang  menerima  pengalaman  melalui  berbagai  aktivitas  nyata  yang
                            mereka lakukan. Misalnya, pembelajaran kelompok dan eksperimen di
                            rumah.
                                   Experiential learning dikemukakan oleh David A. Kolb. Menurut
                            Kolb,  pengalaman  dapat  mempengaruhi  perkembangan  manusia,
                            khususnya perkembangan kognitif. Ini disebabkan manusia akan lebih
                            mudah  memproses  informasi  ketika  mereka  memiliki  sedikit
                            pengetahuan serupa yang sudah mereka ketahui. Menurut ELT, untuk
                            menciptakan  suasana  belajar  efektif,  peserta  didik  harus  memiliki
                            empat jenis kemampuan yang berbeda yang dijelaskan dalam model
                            ELT.  Dua  model  ELT  yaitu  menangkap  pengalaman  dan  mengubah
                            pengalaman.  Model  menangkap  pengalaman  terbagi  menjadi  dua
                            kemampuan, yaitu konsentrasi pengalaman (CE) dan konseptualisasi
                            abstrak  (AC).  Untuk  model  mengubah  pengalaman  terbagi  menjadi
                            dua  kemampuan,  yaitu  pengamatan  reflektif  (RO)  dan  eksperimen
                            aktif (AE). Peserta didik harus memiliki keempat kemampuan tersebut
                            dan memilih yang mana dari kemampuan belajar ini yang membawa
                            pemahaman  tentang  konsep  yang  dipelajari.  Kemampuan  belajar
                            dalam  prosesnya  dijelaskan  sebagai  berikut  (Akpan,  2020b;  Jose  et
                            al., 2017; Morris, 2019).
                             a.  CE berarti melakukan dan memiliki pengalaman.
                             b.  AC berarti menyimpulkan dan belajar dari pengalaman.
                             c.  RO berarti meninjau dan merefleksikan pengalaman.
                             d.  AE berarti merencanakan dan mencoba pengalaman.






                                                           23
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31