Page 28 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 28
menerapkan apa yang sudah mereka pelajari dalam kelompok mereka
masing (tahap applying). Mereka juga diminta untuk menganalisa
keterampilan hidup yang dapat dipelajari selama proses
pembelajaran. Pada metode Jigsaw juga dapat ditambahkan kegiatan
eksperimen mini di kelompok ahli (Akpan, 2020b). Proses ini sangat
baik dimulai sejak peserta didik berada pada usia sekolah dasar.
Mereka cenderung lebih menyukai berinteraksi dengan benda konkrit
daripada sesuatu yang abstrak. Seperti teori perkembangan kognitif
Piaget, yang menyebutkan anak pada usia 7-11 tahun mulai perpikir
logis dalam mengidentifikasi objek nyata (Akpan, 2020b).
Cone of Experinces Dale
Cone of experiences atau kerucut pengalaman diperkenalkan oleh
Edward Dale pada tahun 1946. Kerucut pengalaman merupakan
perkembangan pengalaman belajar dari tahap konkrit menuju
pemikiran abstrak. Dale mengintergrasikan tiga mode pembelajaran
Bruner ke dalam kecurut pengalamannya, dengan mengategorikan
pengalaman belajar menjadi tiga mode yaitu enaktif (belajar sambil
melakukan), ikonik (belajar melalui observasi), dan pengalaman
simbolis (belajar melalui abstraksi) (Lee & Reeves, 2007).
Pengalaman
simbolik
Simbol
(belajar dengan
Verbal
abstrak)
Simbol
Visual
Rekaman, radio,
dan gambar
Gambar bergerak
Pengalaman
Televisi edukasi ikonik
(belajar dengan
Pameran pengamatan)
Perjalanan studi
Demonstrasi Pengalaman
langsung dan
Pengalaman drama terarah
(belajar dengan
Pengalaman yang dibuat melakukan)
Pengalamana langsung dan terarah
Pada kerucut pengalaman di atas, dari bawah peserta didik ikut
terlibat langsung dalam pengalaman belajar karena bersifat konkrit
atau langsung. Semakin menuju ke puncak, kerucut semakin abstrak.
Artinya, pengalaman yang dirasakan peserta didik atau dapat
dikatakan peserta didik hanya menjadi penonton. Bagian atas yang
25