Page 25 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 25
sikap, dan pendekatan siswa untuk belajar dan sebagai konten
yang layak untuk diajarkan dalam kurikulum formal.
b. Membangun jembatan kebermaknaan antara pengalaman rumah
dan sekolah, serta antara abstraksi akademik dan realitas
sosiokultural yang hidup.
c. Menggunakan berbagai macam strategi instruksional yang
terhubung dengan gaya belajar yang berbeda.
d. Mengajarkan siswa untuk mengetahui dan memuji warisan budaya
mereka sendiri dan satu sama lain.
e. menggabungkan informasi multikultural, sumber daya, dan materi
dalam semua mata pelajaran dan keterampilan yang diajarkan
secara rutin di sekolah.
Aplikasi CRP dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan
guru memulai pembelajaran dengan aktivitas konkret. Kemudian, guru
menghubungkan aktivitas konkret tersebut dengan fenomena-
fenomena ilmiah yang terjadi di masyarakat untuk mendorong pikiran
siswa terhadap berbagai permasalahan sosial. CRP dapat
meningkatkan pola keterampilan berpikir siswa, prestasi, dan rasa
kebhinekaan siswa, karena dalam CRP menyatukan keberagaman
dalam sebuah pembelajaran terpadu. Siswa mengenal dan
menyelidiki berbagai fenomena sosial-politik yang terjadi di
masyarakat. Dalam kegiatan ini, guru berperan sebagai negosiator
budaya pendidikan dengan tujuan meningkatkan keterlibatan
akademik di antara siswa. Salah satu aplikasi CRP dalam
pembelajaran IPA adalah mengintegrasikan budaya daerah, seperti
cerita local daerah, ke dalam konten IPA dan dikemas dalam bentuk
teknologi Augmented Reality (AR) (Riastini et al., 2020). Media
pembelajaran yang diberi nama SABAR ini membantu siswa
memeroleh aspek akademik yang lebih baik, sekaligus mengenal
budaya daerahnya.
22