Page 24 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 24

lain yang bisa digunakan oleh guru adalah menggunakan praktik
                                pembelajaran  berbasis  penelitian,  seperti  metode  inkuiri  dan
                                strategi  pembelajaran  berbasis masalah  untuk  memotivasi  siswa
                                dan  menerapkan  apa  yang  sudah  mereka  pelajari  secara
                                konstektual (Mensah & Underwood, 2018).
                             b)  Kompetensi Budaya

                                Kompetensi Budaya tidak hanya mempelajari budaya seseorang.
                                Kompetensi      budaya     tercipta   ketika   seorang     guru    bisa
                                menghubungkan  budaya  daerah,  bahasa,  dan  tradisi  siswa  ke
                                dalam  materi  pembelajaran.  Oleh  karena  itu,  guru  yang
                                menerapkan CRP akan menyesuaikan kurikulum yang digunakan
                                dengan  budaya  dan  kebutuhan  siswa.  Dengan  catatan,  seorang
                                guru  harus  berhati-hati  ketika  menggabungkan  budaya  dengan
                                konten akademik karena perbedaan budaya merupakan hal yang
                                sensitif apabila terdapat kesalahan (Mensah & Underwood, 2018).

                             c)  Kesadaran Kritis
                                Apabila  keberhasilan  akademis  dan  kompetensi  budaya  telah
                                tercapai,  selanjutnya  adalah  mengembangkan  kesadaran  kritis.
                                Kesadaran kritis adalah kemampuan untuk secara aktif mengkritik
                                dan  menghadapi  norma-norma  budaya  dan  status  sosial  sambil
                                memupuk  harga  diri.  Guru  mengajarkan  peserta  didik  untuk
                                menghadapi buku yang keliru, kurikulum yang tidak representatif,
                                dan  pencabutan  hak  masyarakat.  Tentunya  semua  itu  dilakukan
                                melalui  proses  akademik  terstruktur,  yang  mana  guru  sebagai
                                fasilitator  dan  siswa  sebagai  agen  perubahan  (Mensah  &
                                Underwood, 2018).

                                   Untuk mengaktulisasikan teori CRP dalam pendidikan, menurut
                            Howard, terdapat beberapa elemen tambahan yang harus ada.
                             a.  Pembelajaran  siswa  dapat  ditingkatkan  dengan  interaksi
                                pedagogis  dengan  guru  yang  terampil.  Interaksi  ini  membingkai
                                pembelajaran dalam konteks yang lebih luas.

                             b.  Kompetensi budaya, atau membantu siswa untuk mengenali dan
                                menghormati keyakinan dan praktik budaya mereka sendiri sambil
                                memperoleh akses ke budaya yang lebih luas.

                             c.  Kesadaran  sosiopolitik,  yang  mana  guru  membantu  siswa  untuk
                                mengakui, memahami, dan mengkritik ketidaksetaraan sosial saat
                                ini.

                                   Agar  lebih  mudah  dalam  memahami  teori  CRP,  terdapat
                            karakteristik  yang  menggambarkan  pendekatan  CRP  (Howard  &
                            Rodriguez-minkoff, 2017; Riastini et al., 2019), yaitu sebagai berikut.
                             a.  Mengakui  legitimasi  warisan  budaya  dari  kelompok  etnis  yang
                                berbeda,  baik  sebagai  warisan  yang  mempengaruhi  disposisi,





                                                           21
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29