Page 57 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 57

BAB X
                         Topik 9 Pembelajaran IPA terintegrasi

                          1.  Sub Capaian Pembelajaran MK
                             Setelah  mempelajari  topik  ini  mahasiswa  mampu  menyusun
                             perencanaan pembelajaran IPA terintegrasi di SD

                          2.  Uraian Materi

                                   Hakikat  IPA  terintegrasi  adalah  pembelajaran  IPA  yang
                            disajikan  dengan  berbasis  pendekatan  kontekstual,  yang  artinya
                            menghubungkan  sains  dengan  kehidupan  sehari-hari  atau  alam,
                            bersifat  langsung  dan  menempatkan  ide  pokok  untuk  memecahkan
                            masalah (Hasil et al., 2017; Wedyawati et al., 2017). Dengan adanya
                            IPA terintegrasi, tumpang tindih materi dapat menjadi lebih efektif dan
                            efisien.  IPA  terintegrasi  merupakan  kumpulan  mata  pelajaran
                            interdisipliner  yang  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk
                            mempelajari  dan  memahami  fenomena-fenomena,  atau  isu-isu  yang
                            berkaitan dengan IPA dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA
                            terintegrasi  juga  merupakan  suatu  pendekatan  dalam  pembelajaran
                            yang  menghubungkan  dan  memadukan  berbagai  bidang  kajian  IPA
                            menjadi kesatuan bahasan.
                                   Pembelajaran  IPA  selalu  berkaitan  dengan  proses  berpikir.
                            Berpikir yang dimaksud dalam hal ini adalah berpikir secara deduktif
                            dan induktif. Deduktif memiliki arti berfikir dari umum ke khusus, atau
                            dari abstrak ke konkret. Berbeda dengan berpikir induktif, yaitu berfikir
                            dari hal khusus  ke umum, atau dari konkret ke abstrak. Pembelajaran
                            IPA  selalu  berkaitan  dengan  kegiatan  mencari  tahu  tentang  alam,
                            sehingga  dalam  hal  ini  IPA  bukan  hanya  kegiatan  penguasaan
                            pengetahuan yang berupa fakta, konsep, maupun prinsip saja, namun
                            IPA  merupakan  proses  penemuan-penemuan  (Croxford  &  Stirling,
                            2020).  Proses  pembelajaran  IPA  menekankan  pembelajaran  yang
                            memberikan  pengalaman  langsung  kepada  siswa,  baik  melalui
                            pengamatan      maupun      penyelidikan.     Pembelajaran      IPA    juga
                            memadukan  atau  mengaitkan  berbagai  konsep  dalam  suatu  topik
                            menjadi kesatuan yang utuh, tentu akan menambah pengalaman dan
                            pemahaman  yang  lebih  bagi  siswa,  serta  tujuan  pembelajaran  akan
                            dengan mudah tercapai.

                            Model IPA Terintegrasi
                                   Fogarty  (ways  to  integrated  curriculum)  menjelaskan  10  cara
                            mengintegrasikan kurikulum dengan tujuan untuk mencapai integrasi
                            mata pelajaran, diantaranya adalah  (1) model fragmanted, (2) model
                            connected,  (3)  model  nested,  (4)  sequenced,  (5)  shared,  (6)  model
                            webbed,  (7)  threaded,  (8)  integrated,  (9)  immersed,  dan  (10)
                            networked  (Akib  et  al.,  2020).  Namun,  dari  kesepuluh  model
                            pembelajaran tersebut, dipilih tiga model yang dianggap paling teppat



                                                           54
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62